Sunday, November 4, 2012

(ArBer)Tutuplah mulutnya!



Tutuplah mulutnya!

Mulut yang tidak bisa berhenti berbicara memang seharusnya ditutup.  Jika tangan sendiri tak mampu menutup mulut yang “liar” maka mau tidak mau tangan pihak lain yang akan menutupnya.
Mulut seseorang diperuntukkan untuk berbicara atau menyampaikan pendapat.  Tetapi tidak semua orang menggunakannya dengan bijak dan benar.  Kenyataannya banyak sekali di antara orang-orang yang menggunakan mulut untuk hal yang sia-sia, seperti membicarakan orang lain, berdusta, menipu bahkan menjatuhkan orang lain.  Jadi sudah seharusnya mulut tersebut “ditutup”, namun bagaimanakah cara menutup mulut seseorang yang sulit dikendalikan?
Yesus dalam pelayanan-Nya di dunia ini juga banyak menghadapi pembicara-pembicara yang suka meremehkan-Nya serta membesar-besarkan perkara yang dilakukan-Nya.  Tuhan Yesus tidak diam dan membiarkan mereka bicara, Dia melawan namun bukan dengan tindakan ataupun perkataan yang kasar.  Dia menghadapinya dengan kepala dingin yaitu dengan memberi bukti dari sikap dan tindakan-Nya yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.  Apakah saat ini kita juga dikelilingi mereka yang sering menyesatkan sesama melalui kata-kata yang sia-sia? Jika iya maka seharusnya kita tidak tinggal diam, melainkan berusaha menutup mulut mereka yang berlaku demikian!  Tentunya dengan cara yang sesuai dengan Firman Tuhan.
Menutup mulut seseorang yang sering mengeluarkan perkataan sia-sia dan menyesatkan, berarti membuka peluang bagi kita untuk bisa lebih leluasa mengeluarkan perkataan serta tindakan nyata yang sesuai dengan Firman Tuhan.

 “……………….…….
Dengan omongan sia – sia mereka
Menyesatkan pikiran
Orang – orang semacam itu harus
Ditutup mulutnya
……………………… ”
Titus 1 ayat 10-11

GOD Bless u

No comments: