Sunday, November 24, 2013

(ArBer)Kebiasaan mengulang kesalahan.


Kebiasaan mengulang kesalahan.

Kesalahan adalah anak tangga menuju kebenaran.  Kesalahan – kesalahan dalam hidup ini, pastilah mengandung banyak makna positif yang bisa dijadikan bekal untuk pencapaian kebenaran.  Orang yang berbuat salah sekali bisa diibaratkan sebagai seorang yang sedang berada dalam proses menuju kebanaran, akan tetapi seorang yang salah berkali – kali dengan hal yang selalu sama, adalah seseorang yang tidak mengalami proses menuju kebenaran.

Kesalahan sekali selalu bisa dimaklumi oleh karena memang benar kita belum mengetahui ataupun belum mengerti tentang akibat serta resiko yang kan ditimbulkan.  Setelah mengetahui resiko tersebut, biasanya kita akan belajar untuk tidak melakukan kesalahan tersebut oleh karena resiko yang ditimbulkan telah membekas dalam pikiran kita.  Celakanya terdapat beberapa orang tertentu yang sudah berbuat salah dan mengetahui resikonya, namun tetap tidak berubah.  Keslahan yang dibuat selalu sama, sehingga seakan – akan mereka menikmati resiko buruk yang timbul akibat kesalahannya tersebut.

Cintoh sederhananya adalah seseorang yang telah dibebaskan dari penjara akibat merampok, saat berada di lingkungan masyarakat, mereka cenderung untuk merampok lagi.  Bukannya berubah oleh karena pengalaman memalukan dan buruk saat dipenjara, akan tetapi mereka justru kembali mengasah kemampuannya untuk merampok kembali.  Apabila hukuman penjara sudah tidak membuat jera maka hukuman apalagi yang ditakutkan resedivis tersebut?  Ironisnya kita sebagai orang – orang yang telah diselamatkan Tuhan Yesus, kerap juga bertindak seperti residivis, yaitu mengulang – ulangi dosa yang sama.  Kita mengathui hukumannya, akan tetapi tetap saja kita tergoda untuk mengulangi kesalahan tersebut!  Jadi mulai hari ini akuilah dosa – dosa favorit kita yang masih saja kita lakukan!  Mintahlah pengampunan dari pada- Nya, serta serahkan diri kita secara total pada pimpinan Roh Kudus- Nya di dalam hati kita!  Janganlah lagi kita memaksakan diri untuk berbuat dosa, kala hati nurani kita sudah menolaknya!  Percayalah segala keraguan ataupun kegentaran saat akan bertindak untuk berbuat kesalahan ataupun dosa yang sama, itu adalah pekerjaan Roh Kudus!  Jadi relakanlah hati serta pikiran kita untuk dibimbing- Nya!

Kesalahan pertama mungkin terjadi bukan karena pilihan kita, namun kesalahan sama yang terulang, sudah pasti terjadi oleh karena pilihan kita!

“Seperti anjing kembali ke muntahnya

Demikianlah orang bebal

Yang mengulangi kebodohannya”

Amsal 26:11

GOD Bless u

No comments: