Wednesday, April 23, 2014

(ArBer)Bibit - bibit perceraian



Bibit - bibit perceraian

Angka perceraian kian hari kian meningkat.  Bukan saja di Negara – Negara barat, saat ini Negara timur yang kental dengan adat istiadat serta hubungan keluarga yang kuat, sudah menganggap perceraian adalah hal yang biasa, tidak terkecuali pasangan orang – orang percaya.  Saat perkawinan bukan lagi menjadi sesuatu hubungan yang sacral, maka manusia sebenarnya sudah terjerat perzinahan.

Penyebab perceraian memang amat kompleks dan bervariasi, namun sebagian besar hal tersebut terjadi oleh karena perselingkuhan yang dilakukan oleh salah satu pasangan suami isteri.  Perselingkuhan tidak terjadi begitu saja, biasanya membutuhkan proses panjang.  Benih  -  benih perselingkuhan biasanya datang dikala hubungan ataupun komunikasi antar pasangan mulai mengalami hambatan.  Baik hambatan waktu oleh karena sibuknya dunia pekerjaan, ataupun hambatan karena pihak lain diluar suami isteri(misalnya kesibukan mengurus anak, dan anggota keluarga inti lainnya).  Intinya kurangnya frekuensi pertemuan ataupun komunikasi bisa menjadi penyebab pasangan saling mencari “tempat” lain untuk bisa memnuhi kebutuhannya tersebut.

Satu hal yang salah adalah, pada saat pasangan suami isteri mengalami masalah, sebaiknya mereka cepat – cepat berusaha memperbaikinnya bersama.  Jika masih tidak menemui jalan terang, maka mereka harus mencari mediaasi dengan pihak ke tiga.  Pihak ke tiga tersebut tentulah orang yang berkompeten dan bisa memposisikan dirinya di tempat yang netral, misalnya seorang penatua, guru injil ataupun pendeta.  Janganlah sekali – kali mencari pendapat kepada orang lain yang hanya mengenal satu pihak saja, sebab pendapatnya tersebut pasti akan banyak mengandung unsure subyektif.  Saat kita merasa dibenarkan oleh pihak lain, biasanya kita akan semakin sombong dan mempersalahkan pasangan kita, dan dengan demikian apapun akan kita lakukan oleh karena sudah merasa tidak cocok dengan pasangan.  Jadi mulai saat ini sediakanlah waktu lebih banyak untuk berkomunikasi bersama pasangan dan juga bersama Tuhan.  Saling terbuka dan saling menghormati di dalam Tuhan akan menjadikan kita lebih mengenal, mengasihi, mengerti satu dengan lainya, serta juga dapat menjauhkan diri dari godaan perselingkuhan.

Tuhan yang telah menyatukan pasangan suami isteri, jadi sebenarnya hanya Dia sendirilah yang berhak memisahkannya!
Hendaklah kamu penuh hormat terhadap perkawinan
Dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur,
Sebab orang – orang sundal dan
Penzinah akan dihakimi Allah
Ibrani 13:4


GOD Bless u

No comments: