Sunday, May 10, 2015

(ArBer)Perlu atau tidak perlu disinari?

Perlu atau tidak perlu disinari?

Seseorang yang masuk ke dalam hutan lebih mementingkan sebuah senter atau alat penerangan dibandingkan makanan ataupun minuman.  Bukannya tidak penting, akan tetapi makanan dan minuman bisa ditemui dimana saja, apalagi di dalam hutan, namun cahaya penerangan hanya ada pada saat matahari bersinar saja, dikala matahari terbenam maka gelaplah semuanya.

Dunia ini juga menawarkan banyak hal yang bisa menghalangi pandangan kita.  Bukan hanya pikiran kita yang “diserang”, hati kitapun bisa kehilangan terang.  Saat kegelapan berhasil mengambil ahli jiwa kita, maka sudah pasti kita menjadi bagian dari dunia ini, dan akan terpisah oleh kekudusan kasih Tuhan.   Hebatnya Tuhan mengerti akan segala penderitaan kita, dan Dia tetap menyertai kita, dan bahkan menjadi terang itu sendiri untuk menuntun jalan kita.

Yesus Kristus adalah terang dunia yang dijanjikan Tuhan Allah bagi kita semua.  Bukan hanya bagi orang – orang percaya namun juga bagi semua umat manusia yang sudah tersesat dalam kegelapan pekat dunia ini.  Kemudian pertanyaanya sedeharhana yang muncul adalah apakah kita mau dipimpin terang tersebut? Untuk menyusuri kegelapan dunia ini? Ataukah kiita justru berusaha beradaptasi dengan kegelapan dunia ini? Dan akhirnya menjadi bagian dari kegelapan abadi?  Jadi intinya adalah saaat kita tersesat dalam kegelapan, terang selalu ada apabila kita mau menggunakannya, maukah anda?

Mata yang sudah terbiasa dengan kegelapan akan sulit beradaptasi dengan cahaya, meskipun hanya seberkas saja, jadi janganlah terlalu lama hidup dalam kegelapan!

 “Suruhlah terang- Mu dan kesetiaan – Mu datang
Supaya aku dituntun dan dibawa
Ke gunung – Mu yang kudus dan ke tempat kediaman- Mu”
Mazmur 43 : 3

GOD Bless u

No comments: