Tuesday, November 17, 2015

(ArBer)Beratnya beban seorang pemimpin

Beratnya beban seorang pemimpin

Menjadi pemimpin bukan hanya bicara tentang popularitas, namun juga tentang kerelaan untuk berkorban dan mengambil tanggung jawab.  Seorang pemimpin bisa jadi yang pertama kali “menderita”, sebab seorang pemimpin selalu berjalan di depan, dan kemungkinanan akan menjadi korban pertama jika mengalami suatu kejadian buruk.

Sebegitu beratnya beban menjadi seorang pemimpin, oleh karena itu sulit sekali mencari seornag pemimpin.  Kenyataannya saat ini banyak sekali justru orang yang ingin menjadi pemimpin.  Orang – orang suka menjadi memimpin oleh karena popularitas dan juga “bonus - bonus”lain yang menyusul bersamaan dengan meningkatnya popularitas seseorang.  Esensi seorang pemimpin yang harus bertanggung jawab dan berani “berjalan di depan” sudah tidak dipedulikan lagi.  Untungnya pemimpin – pemimpin gerejawai masih jauh dari  kebiasaan – kebiasaan buruk pemimpin duniawi yang lebih suka memimpin dengan maksud menguntungkan diri sendiri.

Jikalau pemimpin – pemimpin dunia yang rakus akan ketenaran serta kekayaan harta, harus kita kucilkan, maka sebaliknya pemimpin – pemimpin gerejawai haruslah selalu kita hormati dan dukung segala keputusannya yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.  Hanya saja terkadang kita masih sering tidak respek dengan mereka, dan bahkan hanya akan mencari mereka jikalau persoalan hidup tak mampu kita hadapi.  Jadi mulai hari ini, belajarlah untuk menjadi jemaat Tuhan yang bukan hanya mau dipimpin akan tetapi juga mendukung pemimpin yang menjankan amanat Tuhan di dalam dunia ini!

Beban seorang pemimpin umat sangatlah berat, namun akan menjadi ringan jika ada kesatuan visi dan misi dari seluruh umat yang dipimpinya!

 “Kami meminta kepadamu, saudara – saudara
Supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu
Yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;”
1 Tesalonika 5 : 12

GOD Bless u

No comments: