Wednesday, March 1, 2017

(ArBer)Hukum Taurat tidak sebanding dengan hukum kasih

Hukum Taurat tidak sebanding dengan hukum kasih

Hukum Taurat diturunkan Tuhan Allah untuk mengatur bangsa Israel yang baru saja mendapatkan kemerdekaanya.  Bangsa yang baru saja merdeka tentu saja butuh dasar - dasar perturan yang dapat mengikat mereka.  Hukum Taurat adalah aturan yang dasar untuk mengatur kehidupan mereka saat itu, baik hubungan dengan sesama maupun hubungan dengan Tuhan Allah

Sebuah pertanyaan mungkin muncul, jikalau hukum Taurat diberikan untuk menciptakan peraturan, lalun apakah hukuman yang mengikat atas pelanggaran hukum Taurat tersebut?  Lalu kemudian peraturan ataupun cara prefentif apakah yang diadakan untuk mencegah pelanggaran tersebut?  Kenyataanya adalah pelanggaran terhadap hukum Taurat sangat banyak, sehingga menimbulkan dosa yang bertumpuk, lalu apakah manusia mampu menerima semua konsekuensinya?

Tuhan tahu bahwa manusia rentan terhadpa dosa serta pelanggaran, oleh karena itu dibutuhkan sosok nyata selain dari aturan - aturan yang tertulis.  Sosok nyata tersebut ada dalam pribadi Kristus, Dia bukan saja datang untuk mengajar(pencegahan prefentif agar tidak berbuat dosa), namun yang utama Dia juga menanggung hukuman yang sebenarnya tidak dapat ditanggung umat manusia.  Jadi jelaslah bahwa Kristus ke dunia ini dengan sebuah misi yaitu untuk mati di kayu salib demi kita semua.  Kita beruntung oleh karena Kristus taat dan mati bagi kita, dan menyatakan bahwa hukum Taurat bukanlah hukum yang dibenarkan lagi selain dari pada Kristus yang mati di kayu salib!

Kematian Kristus di kayu salib adalah sebuah anugerah penggenapan hukum kasih yang lebih mulia dibandingkan dengan hukum Taurat

“Aku tidak menolak kasih karunia Allah,
Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat,
Maka sia - sialah kematian Kristus”
 Galatia 2 : 21


GOD Bless u

No comments: