Monday, April 16, 2018

(ArBer)Gosip = berdusta


Gosip = berdusta

Apakah setiap gosip hanya berisi dengan omong kosong belaka? Tentu saja jswabannya tidak, sebab terkadang ada juga fakta yang terungkap.  Akan tetapi fakta tersebut terkadang sudah tidak valid, oleh karena sudah “dibumbui” komentar – momentar banyak orang yang tidak ada hubungannya dengan fakta tersebut, jadi apakah bergosip itu baik atau tidak?

Bergosip teteplah sesuatu yang tidak baik.  Pertama bergosip yaitu membicarakan hal tertentu kepada pihak yang tidak ada hubungannya, maksudnya bukan pihak terkait yang dibicarakan.  Ke-dua bergosip sama saja mengumbar permasalahan orang lain tanpa sepengetahuan orang yang terkait tersebut.  Ke-tiga pembicaraan yang dibangun hanyalah berisi hal negatif yaitu membicarakan kesalahan ataupun kekurangan orang terkait, tanpa mencari solusi yang tepat. Dan yang terakhir bergosip bisa jadi termasuk dalam berdusta kepada sesama, sebab sumber utama gosip tidak datang dari yang bersangkutan.

Gosip tidak akan ada habsnya jikalau diteruskan.  Satu – satunya cara yang tepat adalah dengan menghentikan gosip sesegera mungkin.  Jikalau anda si pendengar gosip, maka janganlah meneruskannya lagi ke orang lain.  Jikalau anda sendiri yang menjadi pelaku utama penyebaran gosip, maka berhentilah sebelum apa yang anda sebarkan menjadi lebih buruk dari pertama kali anda sebarkan gosip tersebut.  Jadi jelaslah sudah bahwa kgar yang datang dari sebuah “bisikan” belum tentu adalah sebuah fakta, dan janganlah cepat dibisikan lagi sebelum mendapat konfirmasi yang jelas bahwa kabar tersebut adalah fakta!

Hampir tidak ada perbedaan antara berdusta dan bergosip, sebab keduanya sulit dibuktikan kebenaranya!

 “Janganlah mengucapkan saksi dusta terhadap sesamamu”
  Ulangan 5 : 20
GOD Bless u

No comments: