Wednesday, April 11, 2018

(ArBer)Selalu ingin jadi hakim.


Selalu ingin jadi hakim.

Kesimpulan apa yang dapat anda tarik dari gambar di atas?  Apapun kesimpulan anda yang jelas ilustrasi pad agambar di atas adalah untuk menggambarkan seorang yang suka mengetuk palu hakim, meskipun dia bukanlah hakim yang ditunjuk.  Istilahnya adalah suka main hakim sendiri.

Hakim adalah seorang yang ditunjuk berdasarkan kapasitas serta kredibiltasnya dalam menentukan suatu keputusan yang adil.  Tidak semua bisa begitu saja menjadi hakim.  Pada satu sisi menjadi hakim itu mungkin mengasyikkan karena bisa memutuskan suatu permasalahan dengan mudah, namun di sisi lain ada tanggung jawab besar terutma pada rasa keadilan yang harus diteggakkan.  Jadi tidak mudah untuk menjadi seorang hakim sebagai pengambil keputusan tertinggi unyuk mewujudkan keadilan.

Faktanya banyak sekali diantara kita yang senang sekali menghakimi seseorang.  Kita senang menggambil “palu hakim” untuk memvonis seseorang benar atau salah, meskipun keputusan itu hanya berdasarkan keputusan subyektif si hakim dadakan itu sendiri.tanpa pertimbangan dalam melihat fakta persidangan)  Dalam injil tercatat bahwa Yesus yang adalah hakim sejati menolak menjadi hakim dadakan karena memang belum saatnya.  Sebenarnya Yesus bisa saja menentukan dan memutuskan dengan adil, namun demkian Yesus belum mau menggunakan wewennang yang belum saatnya digunakan.  Belajar dari itu biarlah kita semua sadar bahwa, janganlah selalu mau menjadi hakim atas orang lain! Apalagi kita sendiri sebenarnya juga orang yang pantas dihakimi terlebih dahulu!

Palu hakim memang terlihat mudah untuk di ketuk, namun segala sebanarnya ketukan palu hakim menentukan masa depan banyak pihak! Jadi janganlah kerap menjadi “hakim” yang sembarangan mengetuk palu!
 “Tetapi Yesus berkata kepadanya:
Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku
Menjadi hakim atau pengantara atas kamu?”
  Lukas 12 : 14
GOD Bless u

No comments: