Sunday, April 29, 2018

(ArBer)Setelah gagal, apa pilihanmu?


Setelah gagal, apa pilihanmu?

Berbahagialah, jikalau kita pernah gagal.  Kegagalan tergadang memang tidak membahagiakan dan tentu saja sedikit banyak akan memakan korban.  Korban waktu, harta materi, bahkan korban perasaan dan pikiran.  Dibalik itu semua pengorbanan yang berujung kegagalan tersebut tentu tidak akan sia – sia, sebab pengalaman dari kegagalan tersebut tentunya jauh lebih berharga.

Yudas bisa dikatakan seorang murid yang gagal.  Dia adalah murid dari Yesus, yang adalah Tuhan dan Anak Allah.  Tuhan Yesus hanya mengangkat dua belas murid saja yang harus melayani setiap hari bersama dengan Dia.  Yudas termasuk yang beruntung sebab Dia juga dipilih langsung oleh Yesus sendiri.  Yudas memegang jabatan penting sebagai bendahara dari murid – murid Yesus, namun jabatan tersebut tidak membuat Dia semakin dekat denagn Yesus, malahan membuatnya gelap mata akan harta sehingga rela mengorbankan Yesus demi pundi – pundi dinar yang ditawarkan orang Farisi.

Yudas akhirnya menyadari kesalahannya, namun kemudian yang terjadi adalah dia “kalah” dari rasa penyesalan lalu menghilangkan nyawanya sendiri.  Dari hal tersebut apakah yang dapat kita pelajari?  Apakah ketika kita gagal kita menyerah?  Yudas adalah contoh buruk yang berhubungan dengan kegagalan, sebab dia menyerah oleh karena kegagalan dalam hidupnya.  Marilah kita mengikuti teladan Petrus yang tetap maju meskipun harus menahan rasa malu, bahkan harus “menjilat ludahnya sendiri”! Dan pada akhirnya kita bisa melihat bahwa Petrus yang tidak menyerah justru memberikan dampak yang besar kepada Iman orang – orang percaya dari jamannya sampai dengan saat ini! Jadi jangan menyerah dan coba lagilah bila anda gagal!

Kegagalan bukan berarti pemberhentian total, kegagalan hanya pemberhentian sementara untuk mengisi tenaga sebelum melangkah lebih yakin lagi!

 “Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci,
Lalu pergi dari situ dan menggantungkan diri”
  Matius 27 : 5
GOD Bless u

No comments: