Thursday, September 15, 2022

(ArBer)Semakin banyak semakin baguskah?

 


Semakin banyak semakin baguskah?

 

“Banyak anak banyak rejeki” adalah pepatah kuno yang selalu “diwariskan” oleh orang tua kita terdahulu.  Kenyataanya jaman yang semakin sulit saat ini membuat banyak pasangan suami isteri untuk menunda ataupun bahkan tidak berkeinginan memiliki keturunan.

Tuhan Allah memang setidaknya dua kali memberikan perintah kepada manusia untuk dapat beranak cucu yang banyak serta memenuhi bumi untuk menaklukannya.  Perintah ini harus diartikan dengan penuh hikmat dan kebijaknaan, maksudnya adalah kita tidak bisa se-enaknya juga memenuhi bumi.  Semakin banyak umat manusia bisa menjadi bumerang juga bagi kelestarian bumi ini, sebab sumber daya alam akan habis jikalau umat manusia yang ada tidak melestarikan alam ini.   

Intinya adalah jumlah umat manusia sebenarnya tidaklah esensial di dalam dunia ini, namun jumalah manusia yang mau merawat serta mengusahakan kelestarian bumilah yang harus diprioriaskan.  Prinsip mempunyai banyak keturuan tidak salah, namun akan menjadi salah jikalau membesarkan keturunan dengan cara yang salah, sehingga tidak bisa melakukan perintah Tuhan yaitu menaklukan bumi dan juga berusaha melesatarikan sumbe daya alam yang ada di dalam bumi!  

Tuhan ingin umat manusia yang banyak menjadi saluran berkat bagi semua ciptaan- Nya di  dunai ini, dan bukan justru umat manusia menjadi sumber kehancuran bagi ciptaan- Nya!

 

“Lalu Allah memberkati Nuh dan anak – anaknya

Serta berfirman kepada mereka

Beranak cuculah dan bertambah banyaklah

Serta penuhilah bumi”

 Kejadian 9 : 1

God Bless You

No comments: