Semakin banyak semakin baguskah?
“Banyak anak banyak rejeki” adalah pepatah kuno yang
selalu “diwariskan” oleh orang tua kita terdahulu. Kenyataanya jaman yang semakin sulit saat ini
membuat banyak pasangan suami isteri untuk menunda ataupun bahkan tidak
berkeinginan memiliki keturunan.
Tuhan Allah memang setidaknya dua kali memberikan
perintah kepada manusia untuk dapat beranak cucu yang banyak serta memenuhi
bumi untuk menaklukannya. Perintah ini
harus diartikan dengan penuh hikmat dan kebijaknaan, maksudnya adalah kita
tidak bisa se-enaknya juga memenuhi bumi.
Semakin banyak umat manusia bisa menjadi bumerang juga bagi kelestarian
bumi ini, sebab sumber daya alam akan habis jikalau umat manusia yang ada tidak
melestarikan alam ini.
Intinya adalah jumlah umat manusia sebenarnya tidaklah
esensial di dalam dunia ini, namun jumalah manusia yang mau merawat serta
mengusahakan kelestarian bumilah yang harus diprioriaskan. Prinsip mempunyai banyak keturuan tidak
salah, namun akan menjadi salah jikalau membesarkan keturunan dengan cara yang
salah, sehingga tidak bisa melakukan perintah Tuhan yaitu menaklukan bumi dan
juga berusaha melesatarikan sumbe daya alam yang ada di dalam bumi!
Tuhan ingin umat manusia yang banyak menjadi saluran
berkat bagi semua ciptaan- Nya di dunai ini, dan bukan justru umat
manusia menjadi sumber kehancuran bagi ciptaan- Nya!
“Lalu Allah
memberkati Nuh dan anak – anaknya
Serta berfirman
kepada mereka
Beranak cuculah dan
bertambah banyaklah
Serta penuhilah bumi”
Kejadian 9 : 1
God
Bless You
No comments:
Post a Comment