Tuesday, December 13, 2022

(ArBer)Bersediakah merendahkan diri?

 


Bersediakah merendahkan diri?

 

Akan menjadi suatu hal yang wajar, apabila anak sekolah pada gambar di atas merasa “tidak enak hati” ketika mereka diikatkan tali sepatunya oleh salah satu perwira kepolisian yang memiliki pangkat tingai.  Selain jabatan, mungkin juga mereka merasa tidak sopan sebab yang mengikatkan tali sepatu mereka secara umur lebih tua dibandingkan mereka.  Lalu apakah perasaan “tidak enak” tersebut juga dirasakan oleh perwira kepolisian tersebut?

Yohanes pembaptis merasa tidak layak untuk membukakan tali kasut “Dia” yang diramalkan akan datang ke dalam dunia ini sebabagi Mesias.  Yohanes pembabtis kala itu cukuplah terkenal dan mengikuti banyak pengikut, bahkan pengkiutnya menyangkanya adalah utusan Tuhan ataupun setara Nabi Elia.  Yohanes memiliki banyak alasan untuk menyombongkan diri, namun demikian beliau sadar akan keberadaanya serta sadar siapa yang akan dilayaninya kelak.

Kesadaran diri akan siapa diri kitalah yang nantinya akan menentukan sikap serta prilaku kita.  Semakin kita sadar bahwa kita bukan siapa – siapa, maka kita akan semakin sadar juga kuasa Tuhan yang begitu sempurna!  Kita yang sadar bahwa tanpa- Nya kita bukan apa – apa, kemudian akan mengandalkan segalanya kepada Dia yang maha kuasa.  Ironisnya tidak semua kita sadar diri dan merasa tidak layak dihadapannya, sebaliknya kita kerap menyombongkan diri dan merasa mampu melakukan segalanya tanpa Dia.

Kerendahan hati Yohanes pembabtis mudah sekali untuk diikuti, pertanyaanya kemudian adalah relakah kita merendahakan diri?

 

“Yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku

Membuka tali kasut- Nya pun aku tidak layak”

Yohanes 1 : 27

God Bless You

No comments: