Bersukacita menyambut Sang Terang.
Siapa
yang pernah kesenangan sampai dengan berjingkrak – jingkrak kegirangan? Ketika kita menantikan sesuatu terwujud dan
ternyata benar hal tersebut terwujud maka biasanya kita akan meluapkan
kebahagian dengan cara apapun secara spontan, seperti tertawa, menangis, sampai
dengan melompat penuh kegirangan.
Kitab
terakhir dalam perjanjian lama yaitu Maleakhi berisi nubuatan akan masa depan
umat pilihan Allah. Bangsa Israel memang
mengalami “kehilangan” kasih Allah ketika itu.
Bangsa Israel yang sudah memilih meninggalkan Tuhan, memang mendapatkan
hukuman yang setimpal! Namun Tuhan Allah yang Maha penyayang benar – benar tidak
akan meninggalkan umat- Nya! Dia
berjanji akan mendatangkan cahaya fajar bagi umat Isarel yang sedang berada di
dalam kegelapan.
Meskipun
janji tersebut memakan waktu lama, namun kemudian janji tersebut benar – benar terwujud
ketika Yesus lahir di dalam dunia ini.
Kegelapan memang masih belum hilang, umat Tuhan sudah dapat melihat
terang. Akhirnya semuanya itu
dikembalikan kepada masing – masing individu, apakah akan tetap berada di dalam
kegelapan atau justru menyambut Sang Terang dengan berjingkrak – jingkrak?
Janji Tuhan terhadap umat- Nya pasti terjadi, lalu apakah
raksi kita? Menymbut dengan sukacita atau justru tetap memilih berkompromi
dengan kegelapan?
“Tetapi kamu yang
takut akan nama – Ku
Bagimu akan terbit
surya kebenaran
Dengan kesembuhan
pada sayapnya
Kamu akan keluar dan
berjingkrak – jingkrak
Seperti anak lembu
lepas dari kandang”
Maleakhi 4 : 3
God
Bless You
No comments:
Post a Comment