Mau upah seperti apalagi?
Berbcara
tentang upah buruh, maka diperlukan waktu yang banyak untuk membahasnya. Antara pantas ataupun tidak pantas, adil atau
tidak adil, masih banyak lagi hal yang bisa diperdebatkan, sebab sulit sekali
menemukan kata sepakat antara penerima uan dan juga pemberi upah.
Murid
Yesus juga pernah menanyakan upah setelah menjadi pengikut- Nya. Jawaban Yesus kemudian adalah mungkin tidak
pernah terpikirkan manusia, sebab upahnya adalah bukan ketika berada di dalam
dunia ini namun waktunya adalah nanti setelah meninggalkan dunia ini. Lalu apakah itu sepadan dengan menjadi
pengikut- Nya?
Jawaban
dari pertanyaan di atas tentulah tidak sepadan.
Maksudnya adalah upah yang Tuhan Yesus berikan adalah terlalu besar dan
juga mulia, sebab Ia telah membayar lunas segala hukuman dosa kita dan kemudian
memastikan juga kita berkumpul bersama- Nya kelak dalam kerajaan- Nya! Ke dua hal ini tentu tidak mungkin bisa kita
raih dengan segala usaha kita, sebab hanya anugerah serta kasih- Nya lah yang
memungkinkan kita dapat mereima semuanya itu.
Jadi dengan upah seperti itu, tertarikkah anda mengikuti dan melayani-
Nya dengan setia?
Upah tak terbayangkan sudah kita terima dari – Nya, dan
masihakah kita terima nanti, jadi upah seperti apalagi yang anda inginkan sebagai pengikut setia- Nya?
“Kata Yesus kepada
mereka: Aku berkata kepadamu
Sesungguhnya pada
waktu penciptaan kembali
Apabila Anak Manusia
bersemayam di tahta kemuliaan- Nya
Kamu, yang telah
mengikut Aku, akan duduk juga di atas
Dua belas tahta untuk
menghakimi kedua belas suku Israel”
Matius 19 : 28
God
Bless You
No comments:
Post a Comment