Sunday, April 23, 2023

(ArBer) Berdamai dengan sesama = berdamai dengan Tuhan

 


Berdamai dengan sesama = berdamai dengan Tuhan

Yesus tidak sembarangan menegur ataupun memberikan perumpamaan dalam setiap kesempatan.  Yesus bisa melihat sendiri kedegilan orang - orang farisi maupun ahli - ahli Taurat yang menjalankan aktivitas ke-agamaan dengan rajin namun tidak bermakna sama sekali bagi - Nya, oleh karena tujuan ibadah yang salah.


Salah satu contohnya adalah mengenai persembahan kudus di dalam rumah Tuhan, dimana setiap oranmg biasanya berlomba - lomba memberikan yang terbanyak bagi Tuhan namun bukan yang terbaik.  Terbaik di sini diartikan dengan maksud hati yang tulus serta kudus demi tujuan yang benar.  Sebelum hati kita tulus dan kudus(masih menyimpan dendam kepada sesama)sebenarnya percuma sajalah persembahan kita kepada- Nya!


Tuhan merindukan apa yang diberikan dari tangan manusia yang penuh dengan kesucian dan juga kekudusan.  Dengan berdamai dengan sesama, berarti juga kita berdamai dengan Tuhan Allah, oleh karena dosa kita juga diampuni- Nya.  Jadi intinya janganlah kita cepat - cepat menjalankan aktivitas ke-agamaan, namun hati kita masih kotor oleh dosa, ataupun bahkan masih memelihara dosa!  Sebab yang terpenyting bagi - Nya bukanlah besar atau banyaknya persembahan tersebut, namun kerelaan serta kekudusan hati yang mempersembahkan kepada - Nya!


Hati yang kudus dan tulus akan terbentuk dengan cara berdamai dari dosa terhadap sesama dan juga terhadap Tuhan!

Sebab itu jika engkau mempersembahkan persembahanmu

Di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu

Yang ada di dalam hati saudaramu terhadap engkau

Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan

Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu

lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu”

Matius 5 : 23 - 24

 

GOD Bless You

 

No comments: