Friday, March 8, 2024

(ArBer)Bertahan meski dicemooh.

 


Bertahan meski dicemooh.

 

Pergumulan Ayub sebenarnya bukan hanya terbatas dalam pergumulan dalam hal fisik, namun juga pergumulan psikis.  Bukan hanya istri yang meninggalkan dirinya, bahkan sampai teman – temannyapun yang kelihatannya mau meberikan semangat malahan ikutan menyalahkannya.

Bayangkan apabila teman – teman kita bersepakat menyalahkan kita.  Tentu kita merasa menjadi orang paling sial di dunia ini oleh karena penolakan dari “circle” kehidupan kita sehari – hari. Dalam kasus – kasus teretntu bahkan ada orang yang memilih mengakhiri hidupnya oleh karena ditolak oleh kelompoknya sendiri.  Sungguh pergumulan mental yang termat berat jikalau kiat tidak diterima kelompok kita yang terbiasa menghabiskan serta melakukan segala hal bersama.

Ayub yang merasakan hal seperti itu, tidak lantas menyerah terhadap keadaan apalagi menyerah untuk hidup.  Ayub malahan justru mengarahkan pandangan kepada Tuhan Allah.  Ayub mengesampingkan segala cemoohan dan tuduhan dari teman – temannya, dan memilih untuk mebgadukan pergumulannya dengan sungguh – sungguh kepada Tuhan Allah!  Ayub sudah memberikan teladan yang baik bagi kita semua, ketika sesama kita menolak serta mencemooh kita!  Jadi tidak perlulah lagi kita berfokus kepada orang – orang yang mencemooh kita lagi, namun berfokus kepada Tuhan Allah yang pasti membela perkara orang – orang benar!

Anda belum tentu bersalah di hadapan Tuhan, meskipun orang – orang menilai anda salah!  Jadi fokuslah dahulu kepada Tuhan Allah yang Maha tahu!

 

“Sekalipun aku dicemooh oleh shabat – sahabatku

Namun ke arah Allah mataku

Mengadah sambil menangis”

Ayub 16 : 20

God Bless You

No comments: