Monday, January 26, 2009




(ArBer)

Emosi...


Setiap manusia selalu dengan berbagai msalah. Masalah adalah ujian bagi diri kita untuk mencapai tingkatan yang lebih baik lagi. Masalah juga bisa membuat kita lebih buruk lagi. Jika diperumpamakan dengan dengan ujian naik kelas, maka kalau kita berhasil melewati ujian tersebut kita akan naik kelas, jika tidak kita tetap di kelas yang sama. Dalamkehidupan bahkan ada masalah yang membuat kita "tinggal kelas",yang berarti bukan saja kita tidak naik kelas namun ditempat kita berada sekarangpun kita tidakpantas oleh karena itu kita harus turun ke kelas yang lebih rendah. Reaksi negatif kita terhadap masalah tersebut yang terkadang membuat kita turun kelas. Terkadang kita merasa kurang siap jika dalam kehidupan yang berjalan normal tiba - tiba kita menghadapi masalah hidup yang berat. Kita marah karena semua itu tak dapat kita terima, kita merasa sudah menggunakan segala cara untuk hidup sebaik mungkin, namun kenyataannya masalah yang berat justru menghadang kita. Perasaan emosi seperti marah, kesal, sedih , kecewa adalah hal manusiawi jika mengalami permasalahan yang berat, namun reaksi tersebut seharusnya kita manfaatkan dengan baik. Emosilah untuk sesaat, dan emosi tersebutkita gunakan sebagai bahan bakar agar kita cepat menyelesaikan permaslahan tersebut, lalu kemudian setelahnya baiklah kita belajar agar permasalahan serupa tidak lagi menghadang kita. Jangan pernah menyalahkan keadaan lingkungan, pihaklain apalagi sampai marah dan menyalahkan Tuhan. Yesus Kristus sendiri pernah mengalami pencobaan berat dan sulit untuk dihindari dan bahkan Dia tahu tidak mungkin ada manusia selain diri-Nya yang mampu melalui pencobaan tersebut(mati di kayu salib). Pilihan memang ada Dia bisa saja marah pada saat serdadu Roma meledek, meludahi dan menyiksan-Nya, namun pertanyaanya pantaskah dia marah?
Yesus tahu bahwa semuanya itu adalah kehendak Bapa, dan selalu ada hal positif dibalik segala permasalahan berat. Bagi kita terkadang memang kita kurang bersyukur jika mendapatkan masalah, padahal firman Tuhan menyatakan bahwa pencobaan yang kita alami tidak akan lebih berat dari kekuatan kita sebagai manusia(1 Korintus 10:13). Janji Tuhan sudah jelas, sekarang semua kembali kepada diri kita masing-masing bagaimana menyikapi permasalahan.
Apakah kita menyikapinya dengan penuh ksabaran ataukah emosi yang kita pilih dengan marah terhadap lingkungan, sesama dan Pencipta kita?

"Tetapi Firman Tuhan: layakkah engkau marah?" Yunus 4:4

GOD Bless u

No comments: