Monday, April 26, 2010

(ArBer)Kebiasaan dalam sistem birokrasi.


Kebiasaan sistem birokrasi yang salah.


Jabatan bukan saja memberikan pemasukan materi yang lebih, akan tetapi jabatan juga menyangkut gengsi serta kebanggaan. Tidak heran dewasa ini, banyak orang yang rela melakukan apa saja, hanya demi suatu jabatan ataupun kedudukan tertentu. Pengorbanan apapun akan dilakukan demi ambisi mendapatkan posisi/jabatan tertentu, atau paling tidak bisa mempertahankan posisi atau jabatan saat ini. Celakanya lagi cara-cara yang tidak baik seperti “menjilat” sudah biasa dilakukan secara sistemik didalam birokrasi perusahaan.


Hampir semua pekerja salalu menunjukkan kerja kerasnya hanya ketika diawasi oleh pimpinan. Ada juga yang selalu banyak memberikan ide-ide cemerlang kepada pimpinan, ataupun selalu memuji apapun pernyataan yang keluar dari mulut pimpinan. Entah pernyataan itu membangun ataupun merugikan perusahaan, para pekerja – pekerja tersebut selalu berusaha”mencari muka” dengan memberikan pujian setinggi-tingginya kepada pimpinannya tersebut. Ironisnya lagi terkadang para pekerja saling berkompetisi dengan cara-cara tidak sehat untuk meraih ambisi mereka. Jika secara individu mereka merasa sulit, maka mereka akan melakukakannya secara berkelompok dan apabila salah satunya sudah meraih kedudukan tertentu, maka selanjutnya sudah dapat dipastikan pekerja tersebut akan memilih “kelompok” yang telah berandil membantunya meraih kedudukan tersebut untuk menempati posisi-posisi strategis. Inilah gambaran nyata, kebiasaan buruk dalam sistem birokrasi kita.


Apabila jabatan dan kedudukan sudah menjadi fokus dalam pekerjaan, maka sebenarnya kita telah kehilangan esensi dalam bekerja. Bekerja merupakan pengabdian, sedangkan pengabdian dilakukan menurut kerelaan bukan demi suatu kepentingan diri sendiri. Apapun yang kita lakukan alangkah baiknya kita lakukan sebaiknya seperti untuk Tuhan dan buman untuk demi manusia, apalagi demi kepentingan diri sendiri. Tuhan selalu menilai kesungguhan kita bekerja atau berkarya, bukan cara-cara “khusus” kita “mempercepat” dianaikkannya gaji serta kedudukan kita di tempat kita bekerja. Tuhan tidak akan pernah berhutang kepada orang yang benar kelakuannya, apapun yang dikerjakan pastilah suatu saat akan dinikmati hasilnya, dan saat itu hanyalah Tuhan yang tahu waktunya, jadi janganlah memaksakan diri mendapatkan rejeki atau jabatan yang belum saatnya kita terima.


Berdoa dan mintalah kepada Tuhan agar kebiasaan baik kita tidak dipengaruhi oleh pergaulan buruk orang-orang yang sudah terpengaruh oleh sistem birokrasi yang salah!


“Jangan kamu sesat:

Pergaulan yang buruk

merusak kebiasaan yang baik”

1 Korintus 15:33


GOD Bless u

No comments: