Wednesday, May 19, 2010

(ArBer)Bukan sekedar bekerja.


Bukan sekedar bekerja.


Banyak sekali diantara kita yang terbiasa bekerja dengan motto “mengerjakan sebaik-baiknya apa yang diperintahkan atasan”. Apapun yang menjadi tugas kita memang sudah selakyaknya dikerjakan dengan sebaik mngkin, namun sebenarnya itu belum selesai, kita juga harus mengetahui dengan jelas apa yang kita kerjakan, serta manfaatnya, agar selain bekerja dengan baik, kita juga bisa mempertanggung jawabkan segala perkerjaan kita.


Paradigma dalam bekerja memang sudah terbentuk dari jaman penjajahan, yaitu bekerja dengan sebaik-baiknya apa yang diperintahkan atasan, atau kita tidak mendapatkan upah yang layak. Terkadang bahkan tanpa memperdulikan kerjaan atau perintah apa yang diberikan kepada kita. Apabila atasan memberikan perintah melakukan hal buruk yang merugikan orang lain, maka hal itu juga kita lakukan demi mendapatkan upah. Jaman modern seperti ini sejatinya kita dituntut bukan hanya bisa bekerja sesuai dengan job desk , tapi juga berani mempertanggung jawabkan apa yang kita kerjakan. Tidak hanya mengerjakan dengan rapi segala administrasi yang datanya langsung dari atasan, akan tetapi kita juga harus tahu apakah data tersebut asli atau sebenarnya rekayasa. Jika data tersebut rekayasa, maka suatu saat jika terjadi maslah maka nama kita juga akan ikut terseret, karena berperan dalam menyusun data-data tersebut.


Mengerjakan dengan baik memang bagus, namun akan menjadi sempurna jika kita mengetahui apa yang kita kerjakan, agar siap bertanggung jawab atas segala pekerjaan tangan kita. Kita memang membutuhkan upah, akan tetapi kita juga harus tahu bahwa prinsip serta integritas kita tidak bisa dihargai dengan uang apapun. Tuhan melengkapi kita dengan akal dan pengetahuan sertajuga hikmat dan kebijaksanaan, oleh karena itu kita harus hidup dengan penuh hikmat dalam melakukan apapun. Bukan sekedar bekerja, kita juga harus mmemegang prinsip hidup yang berdasarkan iman kita kepada-Nya dalam melakukan pekerjaan. Kita diharuskan bekerja sesuai dengan kemauan pimpinan untuk mendapatkan materi yang banyak, akan tetapi belum tentu segala pekerjaan kita berkenan dihadapan-Nya. (pemalsuan data pajak, mark up harga dan lain sebagainya) Kelak setelah kita puas menikmati dunia ini, maka kita harus mempertanggung jawabkan segala pekerjaan kita yang tidak sesuai dengan kehendaknya-Nya di dalam api nereka yang abadi.


Jika anak tersebut bekerja penuh dengan hikmat maka dia tidak akan ceroboh saat memotong batang pohon tersebut!

“……

Sedang akal budiku tetep memimpin dengan hikmat

Dan dengan memperoleh kekebalan sampai aku

Mengetahui apa yang baik bagi anak-anak

Manusia untuk dilakukan

……..”

Pengkotbah 2:3


GOD Bless u

No comments: