Thursday, July 1, 2010

(ArBer)Lupa anak…Lupa anak…


Lupa anak…Lupa anak…


“Sayang anak…sayang anak…,jajanan murah…” biasanya itulah teriak para penjual mainan atau jajanan di tempat-tempat rekreasi atau hiburan keluarga. Cara penyampaian yang dilakukan oleh para pedagang tersebut biasanya cukup berhasil menarik minat para orang tua untuk membeli barang atau jajanan yang mereka tawarkan. Apabila diteliti, kemungkinan kata “sayang anaklah” yang menggangu pikiran para orang tua, apabila mereka tidak membelikan jajanan atau mainan bisa jadi mereka dicap tidak sayang anak.


Musim liburan seperti saat ini, alangkah baiknya para orang tua meluangkan waktunya untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak. Tidak perlu pergi berlibur, apabila dirasakan waktu dan kondisi yang tidak memungkinkan. Menamani mereka dengan segala kegiatan mereka saja sebenarnya sudah membuat mereka cukup senang. Padahal fakta sebenarnya adalah, anak-anak justru lebih banyak meluangkan waktunya untuk menemani orang tua mereka, atau paling tidak memperhatikan orang tua mereka yang sibuk dengan pekerjaan atau hobi masing-masing. Walaupun terkadang sama sekali tidak mendapat respon dari orang tua mereka.


Ada saatnya orang tua menjalankan fungsinya sebagai orangtua yang memberi nafkah kehidupan kepada anak-anak mereka. Akan tetapi ada saatnya juga orang tua harus menjalankan fungsi utama yaitu menjadi saluran kasih dari pada Tuhan. Dengan menemani mereka kita kan mendapatkan kesempatan untuk membawa mereka, membimbing serta mengenalkan mereka akan kasih karunia Tuhan. Anak-anak yang merasakan kasih dari orang tuanya biasanya lebih mudah untuk mengerti akan anugerah kasih Tuhan, dan dengan demikian perjalanan kehidupan mereka menuju tingkat kedewasaan akan selalu didasari iman yang kuat berdasarkan kasih Tuhan. Jadi selagi masih ada kesempatan, luangkanlah waktu sebanyak-banyaknya untuk menemani, memperhatikan, serta membimbing anak-anak di jalan kasih Tuhan!


Apabila para penjual jajanan, ataupun maianan melihat gambar diatas, bukan kalimat “sayang anak…syang anak…melainkan kalimat yang keluar adalah “lupa anak…lupa anak”


“Karena TUHAN memberi ajaran

Kepada yang dikasihi-Nya,

Seperti seorang Ayah

Kepada anak yang disayangi”

Amsal 3:12


GOD Bless u

No comments: