Tuesday, October 28, 2014

(ArBer)Belajar memikul



Belajar memikul

Sekilas memang terlihat agak “kejam” ketika memerhatikan gambar di atas.  Seorang anak muda sudah harus memikul.  Tentu itu bukanlah bentuk dari siksaan, namun memang sang ayah sengaja mengajarkan  anaknya agar dapat terbiasa memikul sejak usia dini.

Pemuda – pemuda yang “lembek” pasti akan cenderung gagal di masa tuanya, namun sebaliknya pemuda – poemuda yang sudah memikul “kuk”(beban), akan mempunyai mental yang lebih kuat dan berhasil di masa yang akan datang.  Contoh nyatanya adalah kemerdekaan bangsa ini, yang berawal dari “sumpah pemuda”.   Tekad dan kerja keras para pemuda saat itu yang ingin mengumpulkan berbagai pemuda di seluruh daerah untuk mendeklarasikan kesatuan Indonesia itulah yang menjadi cikal bakal perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.  Bayangkanlah jika para pemuda saat itu tidak mau memikul “kuk” keegoisan untuk membanggakan suku, atau golongan tertentu, maka sudah pasti tidak ada kesatuan(nasionalisme) dari kemajemukan suku bangsa yang ada di negeri ini.

Semakin muda kita berkarya dan bekerja keras, maka jelas perubahan kehidupan akan semakin cepat pula kita rasakan.  Masa depan yang kita impikan juga sebenarnya tergantung dari kecepatan kita untuk berani mulai bekerja keras.  Jadi bagi kita yang merasa muda, kreatif dan bertenagam maka kiranya kita tidak menolak “kuk” kerja keras.  Sebab setiap “kuk” yang kita pikul tentunya ntidak akan pernah sia – sia, sebab di masa depan kita akan merasakan hasil yang lebih besar dari pada apa yang pernah kita pikirkan!

Jangan menolak untuk memikul kuk, sebab kuk terberat sekalipun tidak akan memberatkan kita, selama hidup kita berkenan di hadapan- Nya!

     
“Adalah baik bagi seorang pria
Memikul kuk pada masa mudanya”
Ratapan3 : 27


GOD Bless u

No comments: