Thursday, October 30, 2014

(ArBer)Terhormat = tidak gila hormat!



Terhormat = tidak gila hormat!

Seorang pemimpin yang terpilih oleh karena pencitraan, biasanya suka sekali akan penghormatan dari pihak lain.  Kesenangan untuk selalu dihormati, dipuji dan tinggikan hanya akan melahirkan banyak penjilat -  penjilat, yang sebenarnya tidak tulus dalam memberikan hormat ataupun pujian.

Kita semua bersyukur kebiasaan gila hormat mulai ditinggalkan pra pemimpin negeri ini.  Perubahan mulai terjadi dikala pemimpin tertinggi negeri ini(Presiden)memberikan contoh yang nyata untuk mengenyampingkan segala “puja – puji” tidak penting bagi dirinya pribadi.  Sesuatu yang terus dibuktikannya adalah bekerja keras demi kemajuan bangsa ini.  Setali dua uang kemudian hal tersebut juga ditiru oleh banyak pimpinan daerah yang juga mulai merakyat serta mengutamakan kinerja dari pada menjadi pujaan belaka.

Rasul Paulus juga menekankan betapa pentinganya perbuatan kasih, namun demikian segala perbutan kasih haruslah didasarkan dengan kerendahan hati dan bukan untuk kesombongan belaka.  Saat puji – pujian menyenangkan telinga kita, maka hal tersebut akan menjadikan “candu” bagi pendengaran kita.  Apabila sudah demikian maka hidup kita sudah terfokus hanya kepada pujian orang lain dan celakanya akan terus mengharapkan pujian tersebut dari orang lain(gila hormat).   Jika saat ini ada diantara kita yang mulai “gila hormat”, maka berhentilah sesegera mungkin, sebab sifat tersebut bukan hanya berdampak buruk bagi diri kita sendiri, namun juga orang lain(akan menimbulkan iri hati, kedengkian, atau kecemburuan sosial).

Saat kita ingin dihormati lebih, maka sebenarnya kita sudah sama sekali tidak layak untuk dihormati!(sebab sudah mulai sombong)


“Dan janganlah kita gila hormat,
Janganlah kita saling menentang dan
Saling mendengki”
Galatia 5 : 26

GOD Bless u

No comments: