Monday, September 11, 2017

(ArBer)Si "anak emas"

Si "anak emas"

Kaisar Puyi adalah kaisar terakhir di negeri Tiongkok.  Dia menjadi kaisar sejak masa kecil.  Jadi sudah bisa dipastikan sang kaisar tersebut tentunya mendapat perlakuan baik.  Tidak seperti anak – anak lainnya, yang bisa saja dimarahi orang tuanya, kaisar Puyi sudah pasti aman dari amarah orang tua.  Dan julukan “anak emas” tentu pantas disandang oleh sang kaisar terakhir tersebut.

Anak Emas ataupun bukan, semua anak tentu saja tidak mau mendapat omelan ataupun sentilan dari orang tuanya.  Akan tetapi biasanya hal tersebut diperlukan agar sang anak bisa mengerti mengenai suatu keadan yang benar ataupun salah serta yang boleh ataupun tidak boleh dilakukan.  Orang tua yang baik tentu mendidik dengan benar anak – anak mereka, meskipun terkadang harus merasakan sakit hati juga ketika harus memberikan hukuman tertentu.

Tuhan juga memberlakukan semua manusia ciptaan- Nya sama seperti orang tau memberlakukan anak  anak mereka!  Tuhan tentu tidak akan segan – segan untuk menghardik, bahkan menghajar manusia.  Hal tersebut buikan berarti Dia membenci kita semua, namun sebaliknya Tuhan amat mengasihi kita semua sehingga menginginkan kita untuk dapat hidup sesuai dengan kehendak Nya.  Tentu bukan hanya untuk menyenangkan diri- Nya sendiri semata, namun juga demi kita agar terhindar dari hukuman maut yang kekal.  Jadi jelaslah bahwa manusia yang tidak dihajar Tuhan, sebenarnya tidak diberlakukan seperti anak- Nya! Jadi berbahagialah jika Tuhan Allah masih mengajar dan menghajar kita!

Pilih mana, menjadi anak emas di dalam dunia ini, namun tidak menjadi anak Tuhan? Atau sebaliknya?

“Jika kamu harus menanggung ajaran;
 Allah memperlakukan kamu seperti anak
Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?”
 Ibrani 12 : 7

GOD Bless u

No comments: