Monday, May 14, 2018

(ArBer)Tidak berhak mencabut nyawa sendiri!


Tidak berhak mencabut nyawa sendiri!

Kekecewaan biasanya akan menimbulkan dpresi, setelah itu maka akan lahir pula yang namanya putus asa sampai dengan ingin memutuskan kehidupan.  Bunuh diri lambat laun sudah bergerak menjadi suatu budaya yang bisa diterima semua pihak, bahkan sampai ada yang melakukan bunih diri secara(langsung) “live” di dalam dunia maya.

Apakah kita pernah memikirkan unutk mengakhiri hidup kita, ketika kita tidak sanggup lagi menghadapi kenyataan hidup yang pahit?  Mungkin hal tersebut pernah terbesit di dalam pikiran kita, namun ingatlah bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang dilarang dan juga dibenci oleh Tuhan.  Sebaliknya itu adalah cara terbaik bagi Iblis agar kita dapat menghianati si Empunyan kehidupan itu sendiri.  Percaya atau tidak bahwa bukan hanya kita saja yang mudah putus asa, akan tetapi Nabi besar seperti Yunus saja pernah merasakan kecewa, deprsi sampai ingin mati dengan meminta Tuhan mencabut nyawanya.

Nyawa kita adalah otoritas Tuhan.  Tuhan berkehendak enuh atas nyawa yang melakat dalam tubuh jasmani ini.  Kita tidak berhak mengambil nyawa orang apalagi sampai memutuskan untuk mengakhiri kehidupan kita sendiri!  TUHAN tentu tidak diam ketika kita menghadapi kenyataan hidup yang pahit, namun cara serta kerja Tuhan juga btidak perlu kita dikte sendiri!  TUHAN tahu apa yang terbaik bagi kita, dan tentunya punya alasan sendiri, kenapa nyawa kita masih bersatu dengan tubuh kita!  Jadi janganlah memaksakan kehendak sendiri sampai harus melawan ataupun melangkahinotoritas dari Tuhan!

Jikalau anda ingin mengkahiri hidup anda, maka sebenarnya anda hanya ingin mengakhiri hubungan anda dengan pencipta anda!jadi anda sungguh tidak layak untuk mengakhiri hidup anda sendiri!

 “Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku,
Karena lebih baik aku mati dari pada hidup
Tetapi firman TUHAN: layakkah engkau marah?”
  Yunus 4 : 3 - 4
GOD Bless u

No comments: