Tuesday, October 30, 2018

(ArBer)Rela melanggar aturan demi harta yang lebih banyak?


Rela melanggar aturan demi harta yang lebih banyak?
                                         
Dahulu orang mencuri ataupun merampas oleh karena mereka kekurangan makanan ataupun memang tidak mempunyai uang.  Dewasa ini bukan hanya orang kekurangan yang merampas ataupun mencuri, mereka yang berlebihan hartapun ikut serta dalam kegiatan tersebut, yang sebenarnya dibenci manusia dan juga Tuhan.

Setiap manusia yang sudah terjerat oleh harta kekayaan tidak akan pernah merasa puas.  Harta yang diperoleh dari pekerjaan benar selalu saja dianggap kurang, dan akahirnya memberanikan diri untuk mendapatkan harta lebih dari cara – cara kotor yang bertentangan dengan hukum.  Meskipun sebenarnya tahu akan resikonya apabila tertangkap aparat hukum, tetap saja nekat melakukannya sebab kehausan harta sudah menjangkiti tubuh dan jiwa.

Orang percaya juga tidak selamanya aman dari jeratan kekayaan yang kotor.  Godaan seperti itu sangat sulit untuk bisa dihindarinya.  Selama iman kita masih lemah dan tidak sanggup menutup mata, ataupun telingga dari berbagai tampilan serta godaan dunia yang serba mewah, maka akan sulit bagi kita unutk menghindarinya.  Orang – orang percaya tidak dilarang untuk menjadi seorang yang kaya, namun jangan sampai kekayaan tersebut didapatkan dari cara – cara kotor yang bertentangan dengan hukum serta ajaran Kristiani.  Jadi mulai saat ini, belajarlah untuk berkata cukup dalam segala hal dan yakinlah upah serta berkat Tuhan tidak pernah terlambat bagi kita.

Upah Tuhan kepada orang – orang benar yang taat dan setia selalu datang tepat waktu dan selalu berlebih, jadi untuk apa lagi mengejar harta berlebih yang mengandung resiko yang fatal?

“Sebab aku, TUHAN, mencintai hukum dan membenci perampasan
Dan kecurangan ; Aku akan memberi upahmu dengan tepat,
Dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu”
                                                                     Yesaya 61 : 8
GOD Bless u

No comments: