Monday, September 23, 2019

(ArBer)Pintar atau berhikmat?


Pintar atau berhikmat?

Kepintaran tidak akan berguna, jikalau orang yang pintar tersebut tidak berhikmat.  Kepintaran yang tidak disertai dengan hikmat, akan mengubah masa depan dunia ini dan juga masa depan sesama.  Ketika kepintaran tidak disertai hikmat, maka manusia akan lupa kepada Tuhan, dan menganggap dirinya sendiri adalah mahkluk superior yang sanggup menaklukkan dunia ini!

Ciri – ciri orang berhikmat adalah bahwa dirinya mengakui Tuhan Allah dan melakukan segala ajaran – Nya.  Orang yang pintar dan lagi takut kepada Tuhan Allah jelas akan membuat sesamanya menyadari akan besarnya kuasa Tuhan Allah di dalam kehidupan ini.  Perkembangan teknologi tetap akan berkembang, namun tidak menghilangkan esensi dasar kehidupan manusia, yaitu selalun memerlukan campur tangan Tuhan dalam segala hal, dan tidak serta merta percaya terhadap kemampuan dirinya sendiri.

Ayub adalah contoh seorang yang pintar, kaya dan lagi berhikmat.  Dalam segala kekuasaan, kekuatan maupun kelemahannya, Ayub selalu mengingat akan besanya kuasa Tuhan dan menyandarkan segalanya hanya kepada Tuhan.  Lalu adakah kita yang dibekali kepintaran pikiran yang jenius? Lalau bagaimanakah kita menganggapi keadaan disekitar kita, apakah kita merasa mampu melakukan apa saja dengan kepintaran kita? Ataukah justru kita menggunakan kepintaran kita sesuai dengan kehendak Tuhan?

Orang yang pintar sungguh lebih banyak dibandingkan orang yang berhikmat! jadi belajarlah menjadi orang yang berhikmat!

“Tetapi kepada manusia Ia berfirman:
Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat
..................................”
                                                                      Ayub 28 : 28  
GOD Bless u

No comments: