Kekurangan si miskin dan kelebihan si kaya
Jurang antara si
miskin dan si kaya akhir – akhir ini makin terpisah lebar. Jarak diantara dua status ekonomi dalam
kehidupan sosial tersebut semakin hari semakin melebar, dampaknya kecemburuan
sosial dan berbagai pelanggaran hukum juga semakin banyak terjadi dianatara
mereka.
Pemerataan tingkat
ekonomi memang sulit terwujud, namun demkian bukan hal tersebut pemicu utama terjadinya
kecemburuan sosial. Andaikan ada
toleransi dan saling peduli maka perbedaan tingkat ekonomi tidak akan menjadi
masalah. Jikalau orang yang berkelebihan
mau berbagi dengan mereka yang berkekurangan, maka kecemburuan sosial akan
berubah menjadi kepedulian sosial diantara sesama.
Rasul Paulus juga memuji
jemaat Macedonia yang justru di dalam kekurangan mereka, malahan mereka
menunjukkan kasih yang sebenarnya melaui kebiasaan saling memperhatikan serta
juga berbagi. Lalu apakah kita sebagi
umat Tuhan yang diberkati lebih telah berbagi kepada mereka
yang kekurangan? Jikalau kita masih
menahan berkat Tuhan untuk kebutuhan kita sendiri, maka sebenarnya kitalah yang
memiliki “kekurangan”! yaitu dalam hal
kurang mengerti akan ajaran kasih Kritsus!
Kelebihan dan kekurangan tidak akan berarti lagi ketika
kasih Kritsus sudah berbicara!
“Maka hendaklah
sekarang ini kelebihan kamu
Mencukupkan kekurangan
mereka
Agar kelebihan mereka
kemudian mencukupkan
Kekurangan kamu,
dupaya ada keseimbangan”
2 Korintus 8 : 14
God
Bless You
No comments:
Post a Comment