Sunday, December 4, 2022

(ArBer)Apapun dilakukan agar tetap berkuasa.

 


Apapun dilakukan agar tetap berkuasa.

 

Beberapa pemimpin di dunia ini ingin menjadi pemimpin suatu negara selama – lamanya.  Hal tesebut bukanlah suatu hal yang baru sebab semenjak jaman dahulu kekuasaan seorang pemimpin akan habis, dikala dirinya sudah tidak bernafas.  Jadi selama si pemimpin tersbeut masih bernafas, maka dia sulit sekali untuk meninggalkan tahta dan kuasanya.

Herodes juga adalah seorang raja yang ingin selalu menjadi raja dan orang nomor 1 di wilayah kekuasaanya.  Ancaman dari pihak manapun akan segera dilenyeapkan dengan segera.  Celakanya dia rela mengorbankan apa saja, bahkan siapa saja agar dirinya tetap menjadi pemimpin tertinggi yang berkuasa.  Puncaknya ia memerintahkan agar semua bayi berumur satu tahun ke bawah dibunuh semua, hanya karena bayi Yesus yang di perkirakan akan menjadi raja baru, sehingga negeri tersebut mengalami kengerian dan ratap tangis yang luar biasa pada hari pembantaian bayi tanpa dosa tersebut!

Kita semua punya potensi seperti Herodes dan berbagai pemimpin lainnya yang kerap menghalalkan berbagai cara untuk memenuhi ambisi pribadi sendiri.  Menjadi pemoimpin bukanlah berbicara tentang kekuasaan mutlak saja, namun juga tentang tanggung jawab dalam menggunakan kekuasaan tersebut.  Jadi janganlah kita terlalu memusingkan kekuasaan yang sudah kita dapatkan, sebab jikalau memang ada yang lebih layak kita wajib menyerahkan togkat estafet kekuasaan tersebut kepada yang lebih layak!

Tuhanlah yang membuat seseorang bisa berkuasa, jadi bukan dirinya sendiri ataupun sesama manusia!

 

“Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdaya oleh

Orang-orang majus itu, ia sangat marah.

Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya

Yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah sesuai dengan

Waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu”

Matius 2 : 16

God Bless You

No comments: