Tuesday, April 16, 2024

(ArBer)Diam belum tentu emas di mata Tuhan

 


Diam belum tentu emas di mata Tuhan

 

Pepatah yang mengatakan “dia adalah emas” sepenuhnya tidak bisa dibenarkan.  Terutama dalam hal ini tidak juga dibenarkan secara iman ke-kristenan.  Sebab Iman ke – Kristenan tidak mengenal hartus diam ataupun harus banyak bicara, yang jelas apapun itu sesuai dengen kebenaran firman Tuhan.

Terkadang dengan diam, kita bukannya menjadi “emas” namun malahan kiuta menjadi besi berkarat, atau dalam kata lain menjadi logam paling tidak berarti.  Bilamana itu terjadi? Itu terjadi ketika diam saja ketika melihat etidak adilan disekitar kita.  Atau bahkan lebih parah lagi yaitu kita diam saja ketika orang disekitar kita belum mengenal Yesus yang adalah Juruselamat dunia.

Anak – anak Tuhan harus berani lantang untuk bersuara ketika melihat ketikda adilan disekitarnya, apalagi jikalau ia seorang pemipin.  Kasih juga tidak akan tersalur jika sebagian dari kita memilih untuk diam agar terlihat seperti “emas”.  Berani bersuara ditengah ketidak adilan dan ketidak adaan kasih adalah sesuatu hal yang menyenangkan hati Tuhan.  Konsekuensi yang akan terima dari sesama tentu saja tidak selalu meng-enakkan, namun jukalau apa yang kita suarakan sesuai dengan firman Tiuhan, maka Tuhan pasti akan kita senangkan!  Jadi apakah pilihanmu? Terlihat seperti emas di hadapan manusia, ataupun mendapat mahkota emas di hadapan- Nya?

Jikalau syarat untuk menjadi terang dunia adalah berani bersuara, maka jangalah menutup mulut kita lagi demi menjadi emas yang sementara!

 

“Bukalah mulutmu ambilah keputusan secara adil

Dan berikanlah kepada yang tertindas

Dan kepada yang miskin hak mereka”

Amsal 31  : 9

God Bless You

No comments: