Wednesday, June 24, 2009

(ArBer) Siap perang?


Siap perang?


Beberapa bulan ini, negara Indonesia sepertinya sedang mempunyai “musuh”. Musuh yang dimaksud adalah Negara tetangga kita Malaysia. Bagaimana tidak, hampir beberapa tahun belakangan ini, ke dua Negara selalu terlibat konflik yang ringan sedang sampai dengan konflik yang berat. Masalah hak cipta kebudayaan belum selesai, sudah muncul lagi masalah ketenaga kerjaan(tenaga kerja wanita yang dilanggar haknya). Kemudian muncul lagi masalah personal antar ke dua warga Negara dan sekarang masalah perbatasan membuat kedua Negara serumpun ini seperti siaga dalam keadaan “siap perang”. Lalu bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen dalam mengahadapi kejadian krisis yang terjadi antar dua Negara bertetangga ini?


Sebagai warga Negara yang sangat mencintai bangsa, tentunya wajar saja jika kita mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi dengan membela Negara kita. Akan tetapi permasalahannya bukan pada siapa yang bersalah ataupun benar. Permasalahannya justru dilihat dari bagaimana cara menangani masalah tersebut. Jika kita terburu-buru ingin menyelesaikannya dengan jalan perang, jelas Negara Malaysia bukan tandingan kita. Namun kemudian justru dampak negatif dimasa depan akan lebih buruk, diantaranya jika kita menang maka budaya kekerasan dan perang bisa saja malah menjadi ideologi bangsa ini.


Perang memang merupan solusi terakhir bila terjad konflik antara dua Negara yang tak kunjung berakhir. Perang merupakan salah satu penyelesaian dengan cara paksaan, apabila tidakterjad kesepakatan antara pihak yang bertikai, namun terkadang perang juga bisa dijadikan ajang untuk meningkatkan kebanggan dan menunjukkan jati diri bangsa yang kuat. Sebagai anak – anak terang sebisa mungkin kita tidak dikuasai oleh rasa nasionalisme yang berlebihan, samapai – sampai kita juga membenci saudara – saudara kita yang berada atau datang dari Malaysia. Teruslah berdoa minta agar kedua bangsa serumpun ini boleh menemukan solusi selain dengan jalan kekerasan. Satu hal yang pasti janganlah menjadi orang fasik yang mencintai kekerasan dengan cara ikut serta dalam mengusulkan atau mendukung terjadinya perang dalam menyelesaikan permasalahan – permasalahan pelik antar dua Negara tetangga ini.


“TUHAN menguji orang benar dan orang fasik,

dan Ia membenci

orang yang mencintai kekerasan”

Mazmur 11:5


GOD Bless u

No comments: