Monday, July 13, 2009

(ArBer) Terlalu rumit.


Terlalu rumit.


Kemajuan jaman membuat segala sesuatu menjadi serba mudah. Manusia mampu mencapai ratusan kilo hanya dalam hitungan jam, mengolah makanan dalam waktu yang singkat, dan lain sebagainya. Manusia banyak terbantu oleh alat – alat teknologi yang mampu mempermudah kegiatan manusia serta menghemat tenaga.

Manusia memang dapat menghemat waktu dan tenaga, namun secara tidak langsung tetap saja terdapat dampak negatif dari semuanya itu. Salah satunya mungkin adalah manusia harus memikirkan hal-hal yang rumit. Manusia harus mencari formula dan menggunakan berbagai rumus atau metode untuk menciptakan sebuah alat. Setelah berhasilpun harus diujucoba dahulu sebelum digunakan, kemudian juga manusia harus memikirkan penanggulanggnya apabila terjadi kerusakan. Untuk melakukan hal sederhana akhirnya memang tidak membutuhkan tenaga banyak, akan tetapi justru membutuhkan pemikiran yang tidak sederhana.


Terkadang kehidupan kerohanian kita juga seperti sama seperti itu. Sebenarnya segala hal sangat sederhana di dalam Tuhan, namun karena terlalu kuatir akhirnya goyah juga iman kita. Seperti bangsa Israel yang terlalu kuatir dan memikirkan banyak hal rumit pada saat Tuhan melepaskan mereka dari perbudakan bangsa Mesir. Padahal Tuhan sudah memnyediakan makanan gratis, tetapi bukanya bersyukur mereka malah mengeluh. Hal yang sebenarnya sederhana, akan menjadi rumit jika iman kita lemah.


Lakukanlah dengan baik apa yang mampu kita lakukan, jangan terlalu banyak kuatir atau berpirkiran terlalu rumit! Percayakanlah saja segala sesuatunya kepada Tuhan.


“…….tetapi arahkanlah dirimu kepada

perkara-perkara sederhana.

Janganlah menganggap dirimu pandai!”

Roma 12:16

GOD Bless u

No comments: