Tuesday, July 14, 2009

(ArBer) Tikungan berbahaya.


Tikungan berbahaya.


Lany baru saja menyelesaikan SMU di kampong halamannya. Lany memutuskan untuk melanjutkan pendidikanya ke tingkat universitas. Untuk dapat masuk universitas negeri, Lany belajar dengan giatnya untuk menghadapi ujian saringan masuk universitas negeri. Singakat cerita cita-cita Lany akhirnya menjadi kenyataan, dia diterima oleh universitas negeri di Jakarta. Kemudian permasalahannya adalah Lany harus berpisah dari kedua orang tuannya serta hidup seorang diri di Jakarta yaitu sebuah kota metropolitan yang begit banyak menyimpan godaan duniawi. Lanny yang sama sekali belum pernah datang ke Jakarta, menyadari jalan kehidupannya sedang menuju “tikungan berbahaya” yang dipenuhi kabut suram.


Setiap jalan kehidupan kita memang tidak selamanya lurus, terkadang kita juga bisa sampai pada tikungan-tikngan berbahaya. Butuh sebuah keberanian untuk melewati semuanya tersebut, jika kita ragu sedikit saja mungkin akibatnya akan fatal. Keberanian untuk mengahdapi sesuatu yang belum jelas tidak mungkin muncul begitu saja. Diperlukan sebuah keyakinan serta pengharapan yang kuat untuk melewati tikungan tersebut.


Sebenarnya kita adalah anak-anak yang mempunyai pengahrapan kuat dalam kehidupan. Tuhan adalah sumber keyakinan kita untuk selalu mempunyai pengharapan. Jalan apapun yang kita lalui, berserahlah kepada-Nya, maka kekuatiran kita tidak akan membuat kita berhenti atau ragu-ragu menjalani kehidupan ini. Jika Tuhan adalah satu-satnya sumber pengharapan kita maka jangan takut menghadapi tikungan berbahaya dalam kehidupan, karena Tuhan tidak mungkin memberitahukan jalan tersebut untuk membuat kita jatuh ke jurang. Jalan kehidupan yang disediakan-Nya pasti diakhiri dengan sukacita oleh karena itu, lewatilah dengan penuh keberanian!


“Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan

Engkau akan melimpahi aku dengan

Sukacita di hadapan-Mu”

Kisah Para Rasul 2:28


GOD Bless u

No comments: