Sunday, December 13, 2009

(ArBer) Perjalanan tiada akhir.


Perjalanan tiada akhir.


Seseorang yang berjalan pada gambar diatas tersebut, sepertinya tidak akan pernah sampai pada akhir perjalanannya menaiki anak tangga. Susunan tanggayang sedemikian rupa akan menjebaknya untuk berjalan mengelilingi sebuah tangga berbentuk kotak tersebut. Pernahkah anda merasa menempuh perjalanan yang tidak pasti arah dan tujuannya? Lalu apa reaksi anda, apakah anda akan menuruskan perjalanan tersebut? Atau berputar arah? Atau justru berusaha mencari jalan lain?


Manusia haruslah hidup dengan penuh perencanaan. Tanpa perencanaan, arah hidup kita tidak akan jelas, karena kita tidak merancang batasan serta pondasi yang kuat untuk suatu tujuan yang pasti. Tetapi tidak semua manusia yang merancang rencana perjalanan hidupnya dengan matang bisa mencapai apa yang diinginkannya. Pencapaian tersebut tentu saja membutuhkan banyak faktor selain rencana awal yang sempurna. Salah satu factor yang paling banyak berpengaruh adalah factor keteguhan dalam diri sendiri. Jika kita tetep teguh sesuai demgan apa yang kita rencanakan bisa saja kita mencapai tujuan, masalahnya keteguhan kita terkadang berubah apabila terdapat gangguan kerikir-kerikir tajam kehidupan. Belum lagi ujian waktu yang mengharuskan kita berputar – putar lama di tempat yang seharusnya kita lewati, akan semakin membuat kita merasa hidup dalam perjalanan yang tiada akhir.


Sebelum manusia lahir ke dalam dunia ini, sebenarnya Tuhan telah menciptakan serta merancangkan perjalanan menuju kehidupan yang bahagia. Oleh karenanya apapun rancangan kehidupan kita, haruslah kita bawa kepada-Nya. Hanya Dialah yang berhak menentukan setiap langkah kita menuju rancangan-Nya yang lebih baik dari rancangan manusia. Jikalau saat ini anda merasa berjalan ataupun melanghkah di tempat yang salah serta tidak diketahui akhirnya, maka datanglah kepada Tuhan dengan segala kerendahan hati agar kita bisa mengerti rancangannya dalam kehidupan ini. Jalan yang tiada akhir mungking itu hanya dilihat dari kaca mata si pengguna jalan saja, akan tetapi belum tentu si Empunya jalan menciptakan suatu jalan yang tanpa akhir.


“Aku tahu, ya TUHAN,

bahwa manusia tidak berkuasa menentukan jalannya

dan orang yang berjalan

tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya”

Yeremia 10:23


GOD Bless u

No comments: