Sunday, January 31, 2010

(ArBer)Mau, dijadikan umpan?


Mau, dijadikan umpan?


Untuk mendapatkan ikan besar pada saat memancing kita harus pandai-pandai memilih umpan. Umpan yang kecil dan kurang menarik tentunya akan memaksa kita sukar medapatkan ikan. Ikan akan mudah memakan umpan, apabila umpan kita terlihat menarik. Jika kita perhatikan Gambar diatas, bisa jadi itu adalah kenyataan, mungkin dengan umpan manusia, wanita tersebut bisa mendapatkan ikan yang besar.


Menggunakan umpan yang bagus untuk mendapatkan buruan kita, memang sudah lazim terjadi dalm kehidupan sehari-hari. Bagi para pebisnis, bukanlah hal baru untuk menjadikan seseorang “umpan” agar tercapai “deal-deal” tertentu yang akan membawa banyak keuntungan. Menurut mereka selalu diperlukan pengorbanan untuk mendapatkan suatu hasil yang maksimal. Awalnya masih “mengorbankan” orang lain, namun jika keadaan sudah tidak memungkinkan, keluarga sendiripun bisa dikorbankan demi keuntungan, ataupun nama baik. Fenomena – fenomena seperti itu memamang kerap terjadi di dalam dunia yang sudah bobrok seperti ini. Ornag tua terkadang merelakan anaknya untuk dijadikan “wanita tuna susila” demi membayar utang mereka. Begitu juga terkadang seseorang rela mengorbankan sahabat terbaiknya demi harta atau benda-banda mati yang dianngap bernilai tinggi. Kasih sepertinya bukan menjadi tempat teratas dalam kehidupan ini, selalu ada pengecualian untuk menunda atau melanggar hukum kasih.


Mulai saat ini kita harus banyak berdoa kepada Tuhan agar bisa lebih dekat lagi dengan-Nya. Hanya dekat denagan-Nya kita akan terbebas dari rasa memiliki yang lebih banyak didalam dunia ini. Sebenarnya memang hal tersebut tidak menjadi masalah, akan tetapi terkadang rasa memiliki yang terlalu besar akan hal-hal dunia ini akan memaksa kita memperlakukan orang lain menjadi “umpan” untuk dikorbankan demi apa yang kita cari. Jadi batasilah dirimu dalam mengingini segala sesuatu didunia ini! Janganlah menginginkan yang lebih dari kemampuan yang bisa kita beri, agar tidak memperlakukan orang lain sebagai “umapn” yang siap dikorbankan!


Jika kita tidak bersedia dijadikan “umpan” untuk kepentingan orang lain, maka janganlah mencari “umpan” sesamamu untuk kenikmatan kita pribadi!


“Maka sekarang, kami ini dalam tanganmu;

Perlakukanlah kami

seperti yang kau pandang baik dan benar

untuk dilakukan kepada kami”

Yosua 9:25


GOD Bless u

No comments: