Friday, July 23, 2010

(ArBer)saatnya mandiri.


Saatnya mandiri.


Hari ini bertepatan dengan hari anak nasional. Banyak acara atau kegiatan yang dilakukan untuk memperingati hari anak nasional. Kegiatan – kegiatan tersebut bukan saja banyak diikuti anak-anak, akan tetapi sebagian besar juga oleh orang tua mereka. Orang tua ternyata lebih antusias dalam mengikuti kegiatan-kegiatan untuk memperingati hari anak nasional, apalagi jika kegiatan tersebut menjanjikan hadiah atau bingkisan tertentu. Kewajiban orang tua memnag adalah mengawasi anak-naka mereka terutama anak yang msih dibawah umur, akan tetapi bukan berarti orang tua mendominasi segala kegiatan mereka dengan aturan-aturan serta perintah-perintah tertentu.


Anak – anak memang perlu diberikan perngarahan karena mereka masih rentan dalam berbuat atau bertingkah laku. Akan tetapi pengawasan serta tuntunan yang berlebihan juga bisa mematikan kreativitas mereka. Selain itu mereka juga akan terlatih untuk manja ataupun “cengeng” dalam menghadapi kehidupan mereka. Kondisi seperti itu nantinya akan berlanjut sampai seorang anak mencapai tahap kedewasaan. Saat mereka semua dewasa maka akan mudah terlihat mana anak-anak yang bermental mandiri yang pantang menyerah dengan anak-anak yang gampang putus asa, dan banyak mengandalkan namabaik, kekayaan atau pengaruh orang tua mereka.


Orang tua dikatakan berhasil apabila generasi anak-anak mereka mencapai keberhasilan yang lebih dari mereka. Oleh karenanya mendidik anak adalah sauatu kewajiban bagi orang tua. Untuk anak-anak, kita juga tidak harus mulai membiasakan diri untuk mandiri, jangan selalu merasa “nyaman” apabila ke dua orang tua kita selalu membantu segala kesulitan kita. Sudah saatnya anak-anak Indonesia bisa hidup lebih kreatif, bagi orangtua bukalah kesempatan seluas-luasnya ruang bagi anak-anak untuk berkreatifitas, atau paling tidak berusaha mandiri dahulu, sebelum meminta bantuan. Sebagai seorang anak, kita harus berdoa agar Tuhan memberikan kita semangat dan kekuatan untuk berani melakukan hal-hal baru yang sebisa mungkin tidak mengandalkan kedua orang tua kita.


Anak – anak yang terbiasa mengandalkan orang tua, hanya akan membuat orang tua bertambah kesibukannya, akan tetapi anak – anak yang terbiasa mandiri akan membahagiakan orang tua mereka, walaupun usaha mereka belum berhasil sepenuhnya. Jadi bahagikanlah orang tua dengan sikap mandiri kita!


“Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita

Biarlah beria-ria dia

Yang melahirkan engkau”

Amsal 23:25


GOD Bless u

No comments: