Sunday, November 29, 2009

(ArBer) Keuntungan besar atau resiko besar?



Keuntungan besar atau resiko besar?


Gambar diatas memang terlihat terlalu ekstrim, tapi jangan salah, hal tersebut sering terjadi di sekitar kita. Mungkin hal tersebut adalah aplikasi secara nyata dari hukum ekonomi yaitu dengan pengorbanan/modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dengan membawa barang sebanyak-banyaknya, maka pengemudi sepeda motor tersebut akan menghemat biaya bensin yang akan dikeluarkannya. Ongkos perjalanan untuk beberapa kali bisa di keluarkan hanya sekali saja, dengan catatan membawa seluruh barang hanya dalam sekali jalan. Hemat memang boleh saja demi keuntungan yang lebih besar, akan tetapi sebenarnya jika hal tersebut dilakukan maka resikonya juga akan lebih besar.


Berapa banyak diantara kita yang masih terus saja berusaha mendapatkan keuntungan besar, dengan membahayakan diri sendiri? Wajar saja, penghasilan kita saat ini belum bisa mencukupi kebutuhan hidup yang terus meningkat. Pada saat – saat seperti ini kita dituntut untuk sebisa mungkin dalam mengatur keunagan kita. Selalin itu kesempatan untuk mencari pemasukan dari rutinitas sehari – hari juga sedikit banyak bisa membantu peningkatan pendapatan. Mungkin permasalahan utamannya adalah kita terlalu terobsesi untuk dapat secepatnya memcukupi kebutuhan kita agar selanjutnya secepat mungkin memperoleh keuntungan yang lebih banyak lagi. Jika sudah demikian banyak hal berdosa yang akhirnya dilakukan, seperti korupsi, penipuan, sampai kepada “suap – menyuap” dalam berbisnis. Sudah pasti jika hal-hal tidak terpuji itu dilakukan jelas akan ada resiko besar yang sudah menunggu. Bisa saja bukan keuntungan besar yang didapatkan, melainkan masalah besar berupa hukuman penjara, serta ditambah lagi hukuman atas segala dosa tersebut.


Belajarlah untuk dapat hidup penuh dengan hikmat. Memanfaatkan segala kesempatan bukan berarti harus mengambil segala kesempatan tersebut. Kenalilah potensi dan kemampuan kita, serta jangan terlalu gegabah dalam mengejar materi dunia yang fana ini.! Banyaknya materi yang kita dapatkan akan membawa kita dalam pertanggung jawaban yang lebih banyak juga saat kita berhadapan dengan Tuhan setelah kehidupan ini.


Terlalu memaksakan dalam mendapatkan banyak keuntungan dengan cara-cara tidak wajar, justru akan menyebabkan terhalangnya berkat-berkat Tuhan kepada kita.


“Lebih baik penghasilan sedikit

disertai kebenaran

dari pada penghasilan banyak

tanpa keadilan”

Amsal 16:8


GOD Bless u

Friday, November 27, 2009

(ArBer)Bukan penampilan saja.


Bukan penampilan saja.


Untuk menjadi seorang polisi, sudah pasti haruslah mempunyai tampilan fisik yang kuat dan prima. Fisik yang kuat dan tngguh sangat diperlukan, karena wilayah kegiatan kepolisian sebagian besar dihabiskan dilapangan terbuka(bukan kantor)serta berinteraksi langsung dengan lingkungan serta banyak orang. Syarat fisik memang diutamakan bagi mereka yang ingin terjung menekuni profesi ini, akan tetapi saat ini kemampuan fisik saja tidak cukup, tanpa didukung syarat psikis lainnya. Polisi yang berbadan tegap dan gagah, sepertinya tidak akan banyak berguna jika kenyataannya mereka memiliki mental yang leman dan bobrok. Bahkan fungsinya sebagai pelindung masyarakat umum akan berubah menjadi pelindung orang tertentu saja(tergantung keperluan orang yang membayarnya). Walaupun hanya oknum – oknum tertentu saja, akan tetapi hal tersebut mencoreng citra kepolisian.


Kita sendiri bisa saja jatuh dalam kondisi tersebut. Menjaga penampilan memang tidaklah salah, akan tetapi hal tersebut saja tidak cukup tanpa diikuti oleh sikap mental berwibawa yang dipenuhi hikmat serta pengetahuan. Pada saat kita beraktivitas mungkin kita selalu berusaha tampil serapi mungkin, akan tetapi jika kita tidak membekali diri dengan kata-kata yang sopan serta gerakan tubuh yang santun, maka cepat atau lambat kita akan kehilangan kewibaan dan akan ditinggalkan pelanggan atau bahkan rekan kerja kita. Mulai hari ini mintalah bimbingan Tuhan agar kita dapat menata sikap kita sebaik kita menata penampilan kita didepan banyak orang!


Polisi yang berbadan tegap dan selalu berpenampilan rapi saja akan dipandang sebelah mata, jika tidak mempunyai wibawa dan mudah diajak kompromi. Oleh karena itu janganlah berkompromi lagi, kita harus menjaga penampilan kita didepan umum! Sama halnya dengan itu kita juga jangan berkompromi dengan sikap mental yang tidak baik!


“Orang bijak lebih berwibawa

Dari pada orang kuat,

Juga orang yang berpengetahuan

Dari pada orang yang tegap kuat”

Amsal 24:5


GOD Bless u

Wednesday, November 25, 2009

(ArBer)Saling menghormati = kasih


Saling menghormati = kasih


Orang jepang menunjukkan rasa hormatnya kepada orang lain dengan menundukkan kepala mereka. Menundukkan kepala juga mempunyai arti penting, yaitu berserah dengan rendah hati, atau menganggap bahwa dirinya tidak lebih baik dari orang yang diberi hormat.


Salah satu sifat kasih adalah selalu rendah hati. Rendah hati berarti tidak menyombongkan diri sendiri, serta memberi kesempatan pada orang lain untuk menempatkan diri mereka di posisi yang layak dihormati. Dalam praktik kehidupan sehari-hari, hal ini mudah sekali dibicarakan, namun sangat sulit untuk dilakukan. Cobalah kita cek dari diri kita terdahulu, kapan kita menyahut panggilan orang tua kita dengan kata-kata halus?(ya…ada apa mi/pi) Atau kah selama ini kita menjawab panggilan mereka layaknya dengan teman – teman kita?(iye…kenape?)

Rasa hormat kepada orang lain adalah suatu investasi jangka panjang. Rasa hormat tersebut suatu saat akan memantul dan kembali ke kita. Percaya atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari tidak semua orang tua yang berdiri dalam bus diberi kesempatan untuk duduk oleh anak muda yang sedang duduk. Biasanya gerak-gerik yang halus serta sopan dari orang tua tersebutlah yang akan membuat mereka dipersilahkan duduk oleh anak muda tersebut.


Dimanapun kita berada sikap hormat adalah sesuatu hal yang wajib selalu kita bawa. Bahkan sikap menghormati orang lain yang langsung dibalas dengan penghormatan pula akan membentuk suatu sinergi kasih yang mengalahkan segala kejahatan.Mulailah untuk menghormati orang lain dengan menghormati orang yang justru paling mengenal kita! Lalu kemudian sikap tersebut lama kelamaan akan menjadikan kita terbiasa untuk memberi hormat lebih dahulu bagi orang lain.


Jika kedua angsa pada foto tersebut tak saling menunduk dengan hormat, maka leher mereka tidak mungkin bisa membentuk lambang kasih yang sempurna itu.


“Hendaklah kamu saling mengasihi

Sebagai saudara

Dan saling mendahului

Dalam memberi hormat”

Roma 12:10


GOD Bless u

Tuesday, November 24, 2009

(ArBer)Tertinggi di dunia.


Tertinggi di dunia.


Sultan Kosen (26) tercatat sebagai pria tertinggi di dunia dengan tinggi badan 246.5 cm. Ia mengalahkan gelar pria tertinggi sebelumnya asal China, Bao Xishun yang memiliki tinggi 200.36 meter. Tak hanya itu, pria asal Turki ini turut memegang rekor dunia atas telapak tangan dan kaki terpanjang. Telapak tangannya mencapai 27.5 cm, sementara kakinya memiliki panjang 36.5cm. Di antara saudara-saudaranya, memang hanya Kosen yang memiliki tinggi tidak wajar. Keesktriman tinggi Kosen muncul ketika ia berusia 10 tahun. Saat itu ia mengidap tumor yang menyebabkan berkembang pesatnya hormon yang dihasilkan dari kelenjar di bawah otaknya. Setelah tumornya dicabut, badan Kosen pun berhenti tumbuh. akhirnya berakhir setahun yang lalu. Kini ia harus menggunakan tongkat panjang untuk berjalan. Tinggi badan yang melebihi manusia nolmal tidak membuatnya serta merta sombong/tinggi hati, "Sultan merupakan sosok yang gentle, pendiam yang tenang dan tidak merasa terganggu dengan ukuran tinggi badannya yang paling tinggi sedunia," jelas kepala editor Guiness, Craig Glenday.

Apabila tinggi badan seseorang bisa diukur, maka apakah kita bisa mengukur tinggi hati atau kesombongan manusia?


Manusia mudah sekali terjebak dalam perangkap “narsisisme”(suka pamer) yang merupakan akar dari kesombongan. Kelebihan diri sendiri yang secara terus menerus diexpose atau dibanggakan akan membuat kita lupa diri. Pujian yang datang juga akan menyebabkan kita tinggi hati, apabila tidak disikapi dengan kedewasaan.

Pujian merupakan ungkapan hati atas kekaguman akan suatu hal yang dimiliki atau dilakukan orang lain yang tidak kita miliki/mampu kita lakukan. Bagi orang yang menerima pujian tersebut, biasanya akan timbul rasa bangga. Rasa bangga yang terus meneruslah yang nantinya membuat kita arogan dan menganggap bahwa diri kitalah yang terbaik.


Sebagai umat Kristiani yang hidup dalam terang kasih Yesus, seharusnya kita sadar dan belajar untuk menyerahkan segala pujian hanya bagi DIA! Tanpa ijin-Nya sebenarnya kita tak mampu melakukan apapun. Belajarlah untuk senantiasa meneruskan segala pujian kepada kuasa dasih-Nya, dengan demikian kita tak akan mempunyai alasan untuk membanggakan diri.


Karena kesombongan tidak dapat diukur ketinggiannya, maka sebaiknya, semakin kita dijunjung tinggi, seharusnya semakin besar juga usaha kita untuk dapat tetap rmerasa rendah dihadapan-Nya!


“Tinggi hati mendahului kehancuran

Tetapi kerendahan hati

Mendahului kehormatan”

Amsal 18:12


GOD Bless u

(ArBer) Bersemedi sejenak di pagi hari.



Bersemedi sejenak di pagi hari.


Dunia ini dipenuhi oleh kesibukan-kesibukan fana. Kesibukan tersebut disebut fana, karena manusia saat ini senang mengejar kesibukan seperti bekerja sampai larut malam. Memang hasil dari kerja tersebut adalah peningkatan materi secara finansial, akan tetapi materi tersebut tidaklah kekal. Setelah manusia mennggal maka materi yang dapat dihitung tersebut(harta benda) akan menjadi percuma.


Sejak kita membuka mata kita dipagi hari, mungkin kepala kita sudah dipenuhi banyak rencana dan kesibukan. Tidak jarang kita lupa berdoa atau saat teduh sejenak. Pada saat kita membuka mata di pagi sebenarnya kita sudah mendapatkan berkat. Selain kita masih bisa menghirup udara, kita juga masih diberi kesempatan untuk mempergunakan tubuh jasmani ini. Saat kita membuka mata juga fungsi organ tubuh yang penting seperti otak juga akan kembali aktif dan hal tersebut juga akam membuat peredaran darah mulai bergerak lebih aktifs erta lancar.


Kita semua pastilah setuju bahwa saat paling segar bagi tubuh dan pikiran kita adalah pada saat kita bangun pagi, oleh karenanya kenapa kita tidak memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya? Ambillah waktu sejenakuntuk berdiam diri (saat teduh atau bermeditasi). Carilah Tuhan dalam keheningan tersebut! Ucapkanlah syukur atas hari yang baru, dan kesehatan yang masih kita miliki saat kita membuka mata, karena kita tidak akan tahu kapan lagi kita memiliki waktu paling sempurna ini disepanjang hari(waktu disaat kita belum disibukkan aktivitas harian)

Jika bangun pagi adalah waktu terbaik kita sepanjang hari ini, maka saat tersebutlah waktu yang tepat untuk berdoa kepada Tuhan.


“Pagi-pagi benar,

waktu hari masih gelap

Ia bangun dan pergi keluar

Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana

Markus 1:35


GOD Bless u

Monday, November 23, 2009

(ArBer) Salah tempat.

Salah tempat.


Mendengarkan lagu sambil bersenandung memang tidak ada salahnya, akan tetapi jika tempatnya tidak disesuaikan, sepertinya hal tersebut akan menjadi masalah. Gambar diatas adalah salah satu contoh kejadian sehari-hari yang sepele bagi diri sendiri akan tetapi pengaruhnya besar bagi orang lain.


Contoh lagi, misalnya pada saat kebaktian berlangsung kita sibuk dengan bb(blackberry) kita. Sekilas kita memang tidak menggangu jalanya kebaktian atau menimbulkan suara gaduh, akan tetapi tetap saja hal tersebut mengganggu konsenterasi jemaat lainnya disamping kita. Belum lagi apabila kita terseenyum sendiri karena membaca chat dari teman kita, hal tersebut akan mempengaruhi orang-orang disekitar kita yang sedang khusuk beribadah. Dimana saja dan kapann saja kita mungkin melakukan atau berbuat kesalahan, mungkin bagi kita sepele, namun belum tentu bagi orang yang merasakan akibatnya.


Kehidupan kita pasti berhubungan dengan orang lain. Baik orang tersebut kita kenal ataupun tidak, tetap saja kita membutuhkan orang lain. Mulai hari ini kita harus mencoba menempatkan diri dimana dan kapanpun kita berada. Penempatan sikap dan tindakan yang sesuai dengan situasi dan kondisi akan mempermudah kita dalam menunjukkan terang kasih Tuhan. Memanglah hal tersebut tidaklah mudah, akan tetapi jika kita sudah mampu menempatkan diri kita dilingkungan masyarakat dengan baik dan benar, maka kita akan lebih mudah memberikan pengaruh positif


Penempatan sikap yang baik adalah jaminan penilaian orangt tentang diri kita.


“Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama

yang tertulis dalam kitab suci:

Kasihilah sesamamu manusia

Seperti dirimu sendiri,

Kamu berbuat baik”

Yakobus 2:8


GOD Bless u

Thursday, November 19, 2009


Yang penting “happy”


Film 2012 memnag benar – benar menimbulkan banyak kontroversi, paling tidak di negara kita ini. Bagi kalangan tertentu film tersebut tentu saja dianggap film bagus karena didukung efek komputer seta alur cerita yang menegangkan. Akan tetapi ada juga yang meliha dari segi lainnya, misalnya dilihat dari pesan yang ingin disampaikan dari film tersebut. Beberapa orang menilainya bahwa film tersebut seperti membuka mata mereka, bahwa bumi suatu saat bisa saja hancur oleh karena bencana alam yang disebabkan ledakan gelombang matahari. Secara ilmiah hal tersebut memang bisa terjadi, sedangkan dari segi kepercayaankemunculan filmtersebut sebenarnya mengingatkan manusia bahwa alam suatu saat akan menunjukkan kuasanya.


Banyak penonton yang akhirnya sadar dan mempercayai bahwa suatu hari pasti akan datang hari tersebut(kiamat). Diluar kontroversi tanggal yang telah diramalkan, tetap saja pesan bahwa hari kiamat itu pasti datang dapat kita terima. Namun ironisnya tetap saja ada pihak yang tetap tidak mempercayai bahwa hari tersebut akan datang. Lebih parahnya lagi, walaupun mereka menerima bahwa hari kiamat tersebut akan datang, mereka tetap enggan mengubah sikap hidup hedonisme mereka.


Bagi kaum hedonisme, walaupun bencana besar datang, mereka selalu bisa melewatinya atau bahkan berusaha menikmatinya. Perbotan sepertinya jauh dari mereka walaupun ajal mereka sebenarnya sudah di depan mata, bagi mereka apapun yang terjadi mereka tetap berprinsip “yang penting happy”. Lalu pertanyaan adalah, bagaimana kita menyikapi tentang datangnya hari kiamat/penghakiman tersebut? Apakah kita mempercayainya serta kemudian bertobat ataukah sebaliknya kita tetap hidup hidup dengan kesenangan duniawi walaupun esok akan datang kiamat?


Jika kita memilih kenikmatan dunia ini, tidak mungkin kita bisa berpesta pada saat tsunami(bencana alam seperti pada film 2012)datang, namun jika kita memilih Tuhan, pada saat bencana itu datang kita pasti akan segera berpesta di dalam kerajaan-Nya!


“Sesungguhnya Aku datang segera

dan Aku membawa upah-Ku

untuk membalaskan

kepada setiap orang menurut perbuatannya”

Wahyu 22:12


GOD Bless u

Tuesday, November 17, 2009

(ArBer)Belum tentu tepat.


Belum tentu tepat.


Bagi beberapa orang, mengetahui masa depan berarti akan membuat dirinya lebih siap untuk menetukan langkahnya hari ini. Sebelum memilih atau memutuskan sesuatu yang dianggap penting, terkadang mereka sampai – sampai mempercayai tahayul serta menggunakan jasa para peramal agar mereka dapat memilih dengan tepat.


Bukan rahasia lagi bahwa para peramal adalah solusi tepat, sebelum mengambil tindakan dalam memulai berbisnis ataupun berinvestasi. Diluar ramalan tersebut bagenar ataupun tidak, tapi setidaknya nasihat peramal bisa dikatakan dapat menjadi dasar keputusan para pebisnis. Meminta pendapat ataupun nasihat sebenarnya tidaklah salah, akan tetapi akan lebih tepat rasanya kita memminta pandapat dari orang – orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Bukanya meremehkan atau merendahkan kemampuan para peramal, akan tetapi jarang sekali peramal yang fokus untuk meramal dalam satu bidang tertentu. Kebanyakan dari mereka menerima ramalan apa saja dari, bisnis, karir, jodoh atau bahkan sampai pada bencana alam. Peramal bisa melihat kejadian-kejadian masa depan, akan tetapi dia tidak bisa menunjukkan langkah-langkah konkret untuk menghadapi hal tersebut. Biasanya mereka selalu mengembalikan semua caranya kepada masing-masing kita. Lalu apa gunanya untuk kita?bukannya ramalan tersebut justru nantinya akan menambah beban hidup kita? Bukankah kita lebih baik justru beribadah untuk lebih dekat dengan Tuhan agar jalan kita dibukakan-Nya?


Berbeda dengan peramal, Tuhan tidak hanya menjanjikan harapan masa depan, akan tetapi secara konkret Tuhan mengajarkan sikap dan tindakan kita untuk meraih masa depan yang indah bersama-Nya. Untuk pergi menemui peramal, kita harus pergi menemui mereka di tempat kediaman mereka, lalu kita juga harus mengeluarkan uang sebagai bayaranya. Sedangkan Tuhan dapat kita “temui” serta ajak bicara kapan dan dimana saja. Selalin itu kita tidak perlu membayar-Nya dengan uang, semuanya free off charge, yang kita perlukan hanyalah sebatas doa. Jadi mana siapa yang anda cari untuk menentukan masa depanmu?


Ramalan dari peramal tidak akan tepat 100%, sedangkan janji Tuhan pasti 100% tepat dan Indah untuk seluruh umat manusia.(II Petrus 3:9)


“Tetapi jauhilah tahayul

Dan dongeng nenek-nenek tua

Latilah dirimu beribadah”

1 Timotius 4:7


GOD Bless u

(ArBer)Tetap bahagia.


Tetap bahagia.


Siapa yang lebih mudah tersenyum, orang kaya atau orang miskin? Lalu kemudian siapa yang lebih mudah bahagia orang yang berkekurangan atau berkelebihan? Anak kecil pada gambar diatas jelas terlihat bukanlah orang kaya, namun walaupun wajahnya kotor dia tetap saja senyumnya memancarkan rona kebahagian.


Bagi orang yang berkelebihan, sepertinya sulit sekali untuk merasa bahagia, karena hari-harinya justru disii oleh “kekurangan”. Mereka selalu berusaha mencapai kelebihan yang lebih lagi di setiap harinya, dengan kata lain sebenarnya kelebihan mereka masih dianggak mereka sebagai kekurangan. Sedangkan sebaliknya bagi mereka yang berkekurangan, rezeki sekecil apapun selalu mereka syukuri dengan senyum bahagia. Lalu bagaimana dengan kita sendiri?


Pada saat Tuhan memberkati kita, tentu saja sebagai orang – orang beriman kita selalu mengucap syukur. Apabila kita mendapat berkat, syukur selalu kita panjatkan kepada-Nya, baik kita sedang dalam keadaan berkelebihan ataupn berkekurangan. Akan tetapi apabila kita mendapatkan pencobaan, dalam kondisi apapun(baik lebih maupun kurang) pasti kita selalu mengeluh dan menanyakan keadilan-Nya. Lalu mengapkah kita bahagia hanya pada saat diberkati atau dijauhkan permasalahan dalam hidup kita?


Permasalahan dan penderitaan di dalam bumi ini hanyalah sebuah proses. Proses inilah yang nantinya akan menghasilkan akhir yang indah. Berimanlah selalu bahwa rancangan Tuhan pasti akan lebih membahagiakan dibandingkan rencana dalam pikiran kita. Selama kita masih terus bertekun serta berserah kepada-Nya, maka dalam keadaan apapun kita akan tersenyum dan tetap merasakan kebahagian.


Orang-orang yang beriman akan tetap merasa bahagia walaupun kehidupan nyatanya tidak dalam keadaan yang semestinya bahagia.


“Saudara-saudaraku anggaplah sebagai suatu kebahagian

apabila kamu jatuh

dalam berbagai-bagai penobaan

sebab kamu tahu

bahwa ujian terhadap imanmu itu

menghasilkan ketekunan”

Yakobus 1:4-5


GOD Bless u

Sunday, November 15, 2009

(ArBer)Sudah terdaftar?

Sudah terdaftar?


Film 2012 memaparkan banyak hal nyata yang dilakukan manusia apabila terjadi bencana alam yang dashyat. Salah satu kenyataanya adalah manusia dengan sekuat tenaga akan berusaha untuk dapat bertahan hidup, apapun caranya. Dalam film tersebut, setelah umat manusia mengetahui akan terjadinya bencana alam yang sangat dasyhat, mereka membuat sebuah kapal laut besar/bantera(seperti pada jaman nabi Nuh) dengan segala fasilitas canggih yang mampu menampung ribuan orang, binatang ataupun kendaraan. Masalah yang terjadi adalah kapasitas bahtera tersebut tentunya belum bisa menampung seluruh manusia dari bumi ini. Akhirnya hanya orang-orang penting saja yang bisa masuk atau “dimasukkan”(karena membayar) dalam bahtera tersebut.


Keadaan pastinya akan semakin kacau apabila umat manusia mengetahui kapan akan terjadinya bencana besar tersebut. Lebih ironis lagi apabila manusia akan mengeluarkan sikap egoisnya dalam mempertahankan diri dari ancaman bencana tersebut. Jika hanya orang-orang tertentu yang terdaftar saja yang dapat selamat dari bencana tersebut, lalu mungkinkah pada saat itu kita bisa atau mampu menjadi “oaring-orang tertentu tersebut”?


Hal tersebut janganlah kita pikirkan terlalu serius, karena keselamatan kita di bumi ini bukanlah prioritas hidup kita. Walaupun kita selamat dari bencana alam tersebut, tetap saja suatu saat kita akan mati juga, namun yang terpenting dalam hidup ini adalah kehidupan setelah hidup ini. Alangkah bijaknya kalau kita justru memikirkan apakah nama kita terdaftar dalam kitab kehidupan kepunyaan Tuhan. Apabila sepanjang kehidupan ini kita sudah hidup berdasarkan kehendak-Nya maka, sudah pasti nama kita sudah terdaftar dalam kitab kehidupan, maka cobalah kita mengintropeksi diri kita dengan satu pertanyaan, “apakah dalam kehidupan ini aku sudah melakukan kehendak-Mu ya Allah?”


Apabila nama kita sudah terdaftar dalam kitab kehidupan maka, kita tak perlu lagi kuatir akan datangnya hari kiamat, karena tempat lebih baik dari dunia ini telah Tuhan sediakan bagi kita.


“Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya

tertulis di dalam kitab kehidupan

ia akan dilemparkan

ke dalam lautan api”

Wahyu 20:15


GOD Bless u

(ArBer)Hanya sebuah film…


Hanya sebuah film…


Film 2012 menyedot jutaan penonton hanya dalam hitungan hari. Film fiksi ilmiah ini begitu diminati banyak orang. Penanyangannya sendiri di Jakarta, menyebabkan antrian panjang penonton untuk membeli tiket. Bahkan ada yang mengantri diatas 3 jam baru bisa mendapatkan selembar karcis bioskop untuk menyaksikan film ini. Film 2012 menjadi menjadi incaran mereka karena dipenuhi spesial efek yang memukau dalam penayangan gambar tersebut. Bahkan gambar bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, ataupun sunami terlihat begitu nyata dan jelas. Satu hal lagi yang menyebabkan film ini begitu diminati banyak orang adalah keinginan tahuan para penonton mengenai tanda-tanda akhir zaman serta kapan hal tersebut terjadi?


Alur cerita dalam film tersebut menceritakan asal muasal terjadinya bencana-bencana alam besar yang akan menghapuskan eksistensi segala makhluk hidup di bumi ini. Menurut film yang berdurasi 157 menit tersebut akhir jaman yang ditandai dengan datangnya musibah yang bertubi-tubi terjadi pada tahun 2012. Isu akan adanya kiamat pada tahun tersebut memang sudah lama beredar, namun kemunculan film ini sekaligus menguatkan isu tersebut sebagai suatu kenyataan yang hatrus diterima umat manusia. Lalu bagaimana tanggapan kita orang-orang yang beriman akan isu tersebut?


Sebagai seorang yang beriman kita harus percaya bahwa hanya Allah Bapa yang tahu kapan akhir jaman atau hari penghakiman tersebut datang. Para ilmuwan bisa saja memprediksi penyebab bencana alam dan kapan datangnya mereka, tetapi apakah ilmuwan-ilmuwan tersebut bisa memprediksi dengan tepat bahwa, itulah yang dinamakan kiamat/akhir jaman? Jangan sampai film tersebut membuat kita kehilangan kepercayaan kita, atau bahkan ironisnya lagi membuat kita panik serta utak mampu mengendalikan rasa kuatir kita. Film tersebut memang menguak beberapa fakta ilmiah akan timbulnya bencana alam besar, akan tetapi tetap saja banyak bagian – bagian tertentu yang didramatisir, karena namanya juga film yang tujuannya memang jelas hanya untuk hiburan semata.


Janganlah terlalu terbawa animo kiamat dalam film 2012 akan tetapi Percayalah dan berpeganglah hanya terhadap Firman Tuhan.


“Tetapi tentang hari atau saat itu

Tidak seorangpun yang tahu,

Malaikat-malaikat di sorga tidak,

dan Anakpun tidak,

hanya Bapa saja”

Markus 13:32


GOD Bless u

Friday, November 13, 2009

(ArBer)


Saling berbagi.


Sangat mudah bagi kita untuk membagikan sepotong roti kecil kepada teman kita. Tetapi belum tentu kita rela membagikan sepotong kue tukhis delight(Sejenis kue coklat yang lezat dan sangat mahal harganya. Pada saat manusia sama – sama mengalami kesulitan tampaknya solidaritas akan timbul dengan sendirinya. Kesamaan nasib serta kepentingan membuat kita berpikir seratus kali untuk bersikap egois. Dalam keadaan seperti itu tidak ada yang lebih karena semua mengalami kebutuhan serta kekurangan yang sama. Semua yang ada akan dibagikan sama rata dan semua kesulitan akan ditanggung bersama- sama. Kemudian pertanyaan yang timbul adalah bagaimna jika keadaan terjadi kedaan sebaliknya, ketika semua memiliki kelebihan, apakah kerja sama dan rasa solidaritas akan timbul?


Kita mungkin bergandengan tangan pada saat status social dan tingkat ekonomi kita sama dengan orang-orang sekitar kita, namun besar kemungkinan hal tersebut akan hilang pada saat status sosial dan tingkat ekonomi kita berbeda dengan mereka. Saat kita mempunyai mobil minibus mungkin kita masih merelakan mobil kita dipinjam tetangga, akan tetapi jika kita memiliki sedan sport dua pintu, mungkin kita berpikir ribuan kali untuk meminjamkannya.


Untuk saling berbagi pada keadaan tersebut bukanlah perkara mudah karena esensi dari berbagi adalah kerelaan dan belas kasih yang menembus kondisi-kondisi tertentu. Mulailah mengintropeksi diri kita, apakah yang menjadi tujuan kita saat berbagi terhadap sesama! Serta pastikanlah pada saat kita berbagi janganlah hanya disaat kita mengalami hal serupa dengan orang-orang sekitar kita saja!


“Berilah kepada orang yang meminta padamu

dan janganlah menolak orang

yang mau meminjam dari padamu”

Matius 5:42


GOD Bless u

Tuesday, November 10, 2009

Siapa yang paling adil???


Siapa yang paling adil???



Angin utara tak lagi menghembus ke utara

Angin selatanpun sama adanya

Tiupan angin berbagai arah menjadi satu

Kemudian berputar dan berpencar jarena tak menyatu


Semua datang dengan keadilan

Akan tetapi semua menyebabkan perpecahan

Penonton di buat bingung

Semua mengaku benar di atas panggung


Siapa yang salah jika semua benar?

Siapa hakim yang mampu, membuktikan melebihi nalar?

Akankah ini berakhir indah?

Ataukah bertambah parah?


Akhirnya aku berhenti mengikuti mereka

Karena mereka rajanya rekayasa

Aku hanya berharap kepada Tuhan yang adil

Untuk menunjukkan siapa yang tidak adil



“Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku

Sebagai Hakim yang adil

Engkau duduk di atas tahta”

Mazmur 9:4

GOD Bless u

Monday, November 9, 2009

(ArBer)Menyiksa diri…


Menyiksa diri…


Atraksi seperti diatas memang hanya bisa dilakukan orang – orang tertentu. Tidak semua orang bisa melakukannya, dan apabila belum ahli bisa – bisa orang yang memperagakannya tersebut bisa mengalami luka yang fisik. Atraksi diatas memang semata-mata hanya untuk hiburan semata, namun terkadang ada orang-orang tertentu yang sengaja “bermain dengan bahaya”.


Bermain bahaya yang dimaksud memang bukan permainan menarik mobil dengan rambut, atau memakan kaca/beling, namun lebih kepada rutinitas yang banyak menguras fisik. Sebagai contoh adalah bekerja tanpa mengenal waktu istirahat, sampai – sampai jam makan juga terlupakan. Dampak dari hal tersebut memang tidak terlihat secara instant, akan tetapi justru dampak yang lebih besar akan menghadang kita apabila sudah sampai waktunya. Banyak sekali orang-orang”berduit” yang justru menderita banyak penyakit kronis, seperti stroke, jantung ataupun kangker. Sebagian besar penyakit tersebut justru akibat dari pola hidup yang tidak benar. Bisa jadi selain jarang makan kita juga salah mengkunsumsi makanan, seperti minuman beralkohol ataupun makanan – makanan berkolesterol tinggi. Ironisnya lagi kita hanya menyediakan sedikit waktuuntuk tidur dan beristirahat, akibat pekerjaan yang terlalu banyak menumpuk.


Tubuh kita adalah bait Allah, oleh karena itu kita harus mempergunakan serta merawatnya dengan baik. Terlalu banyak memforsil tubuh kita untuk melakukan aktivitas adalah sama saja dengan tidak menghormati bait Allah. Tubuh kita diciptakan dengan segala keterbatasan agar kita sadar akan kekurangan kita. Kesadaran tersebut akan membuat kita semakin dekat dengan Tuhan Alllah, dan jika kita sudah hidup seperti kehendak-
Nya maka kita pasti tahu kapan waktunya beristirat dari segala aktivitas hidup.


Bekerja tanpa waktu istirahat bukan saja menyiksa diri sendiri akan tetapi juga merusak karya Tuhan dalam hidup kita


“Atau tidak tahukah kamu,

bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus

yang diam didalam kamu

Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah

………”

1 Korintus 6:19


GOD bless u

Friday, November 6, 2009

(ArBer) Orang-orangan sawah.



Orang-orangan sawah.


Suatu hari Rini terlihat kebingungan, saat membaca soal-soal ujian. Mungkin karena belum belajar ataupun salah belajar, yang jelas dia sepertinya tidak bisa menjawab sama sekali soal-soal ujian yang berada di mejanya. Beberapa saat kemudian Doni melemparkan sebuah kertas jawaban ke mejanya disaat guru pengawas lengah. Rini kemudian membuka kertas berisi jawaban tersebut. Setelah melihatnya Rini tidak langsung menyalinnya pada kertas ujiannya, dia melepaskan kalung salibnya dahulu lalu memasukkan kekantongnya. Setelah itu ia baru menyalin jawaban dari temanya tersebut ke dalam kertas ujiannya(menyontek).


Walaupun sepenggal cerita diatas bukanlah kisah nyata, akan tetapi fenomena seperti itu sering terjadi dalam kehidupan kita. Kita biasanya mudah terpengaruh oleh simbol-simbol Kristiani, dan ironisnya kita terkadang menanggap simbol-simbol tersebut adalah salah bentuk kehadiran Tuhan. Kita mungkin memeakai kalung salib agar merasa tenang karena seolah-olah ada penyertaan Tuhan dalam setiap kegiatan kita. Sebaliknya disaat kita akan melakukan dosa, kita melepaskan kalung tersebut. Mungkin pemikiran kita saat itu bolelahlah kita melakukan suatu dosa sekali-kali yang penting “tidak dihadapan” Tuhan(maksudnya tidak melakukan dosa dihasapan simbol-simbol kekristinan seperti salib)


Tuhan selalu mengawasi kita setiap harinya. Tanpa simbol-simbol tertentu Dia tetap menyertai kita, dan satu hal yang pasti Tuhan tetap ada walaupun simbol-simbol tersebut tidak ada. Sebagai orang-orang yang beriman kita harus membiasakan diri untuk percaya penyertaan-Nya selalu walaupun kita tidak memakai kalung atau mearuh lambing salib dalam rumah kita! Kemudian janganlah menanngap kita bebas dari pengawasan Tuhan disaat kita melakukan dosa ditempat tersembunyi dan jauh dari simbol-simbol Kristen!


Janganlah seperti gagak yang hanya takut disaat manusia menempatkan orang-orangan sawah ditengah ladang sebagai simbol keberadaan manusia!


“Mata Tuhan ada di segala tempat

mengawasi orang jahat dan orang baik”

Amsal 15:3


GOD Bless u